Sunday, November 9, 2014

WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh Nova suntia yusni

WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.     PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi dalam keseluruh proses belajar mengajar.
Bimbingan merupakan bantuan yang di berikan kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan, alat dan asuhan yang di dasarakan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku.
Konseling merupakan sebagai suati usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa (siswa asuh atau klien). Konsep diri meliputi konsep tentang diri,oranglain,pendapat orangllain tentang diri, tujuan, serta dapat menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkunagn dan masyarakat.


Ada 4 bidang bimbingan konseling :
1.      Bidang bimbingan pribadi
Bimbingan pribadi bertujaun untuk membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, matap dan mandiri, serta sehat jasmani dan rohani.
2.      Bidang bimbingan sosial.
Bidang sosial ini bertujuan untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan  dengan lingkungan sosialnya yang di landasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasayarakatan dan kenegaraan.
3.      Bidang bimbingan belajar.
Bidang bimbingan belajar bertujuan untuk membantu siswa untuk mengenal, menumbuhkan dan mengembangakan diri, sikap dan kebiasaan, belajar yang baik, untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan iptek, kesenian dan mempersiapak siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan terjun kelapangan.
4.      Bidang bimbingan karir.
Bidang bimbingan karir bertujaun untuk mengenal potensi diri siswa yang dapat di kembangkan sebagai bekal untuk bekarir di masa depan.

Untuk melaksanakan ke empat bidang tersebut, ada tujuh layanan yang di berikan kepada siswa,diantaranya yaitu :
·         Layanan orientasi.
Layana orientasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penyesuaian diri siswa terhadap lingkungan sekolah atau komponen pendidikan yang baru dimasukin siswa. Layanan ini di berikan  kepada siswa untuk memasuki situasi baru baik sebagai murid baru, naik kelas baru, atau kurikulum atau guru baru.
Hasil yang di harapkan dari kegiatan ini adalah agar siswa dapt lebih medah menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial, lingkunga belajar, dan kegiatan lainnya yang mendukung keberhasilan siswa. Dengan adanya kegiatan orientasi ini orangtua dan guru dapat memahami kondisi, situasi dan tuntutan sekolah dapat memberikan dukungan  yang di perlukan untuk keberhasilan siswa.

·         Layanan informasi.
Layanan ini bertujaun untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahanan tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan  sebagai siswa, anggota keluatga dan masyarakat. Pehaman yang di peroleh melalui layanan ini di gunakan untuk sebagai bahan acuhan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar siswa, mengembangkan cita-cita, menyelengrakan kehidupan sehari-hari serta mengembangakan keputusan. Materi layana ini meliputi informasi tentang pengembangan pribadi, informasi kurikulum  proses belajar mengajar, informasi pendidikan lanjutan, informasi jabatan, informasi tentang kehidupan keluarga,sosial kemasyarakatan, keagaman, sosail, budaya dan lingkunga.

·         Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan ini bertujuan untuk memberikan layanan tentang berbagai hal seperti kemampuan, bakat dna minat siswa, yang belum tersalurkan secara tepat, dengan adanya layanan tersebut ini memungkina siswa berada  pada posisi yang tepat berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan atau karir, kegiatan ekstra atau intra kerukuler pendidikan dengan pendidikan bertujuan sesuai denga fisik dan psikologis siswa. Layanan ini meliputi didalam kelas, didalam kelompok dan program yang lebih luar.

·         Layanan pembelajaran
Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan siswamemahami dna mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar serta tuntutan kemampuan yang berguna untuk kehidupan yang perkembangan nya. Materinya meliputi : pengenalan tentang kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar, mengembangkan keterampilan belajar, pengajaran perbaikan dan program pelayanan.

·         Layanan konseling perorangan
Layanan ini dapat memecahkan berbagai masalah siswa, dan dapat dilaksanakan segenap  masalah siswa secara perorangan baik dalam tingkat pribadi, sosial, belajar dan karir. Layanan ini tidak membedakan pribadi siswa ataupun permasalah yang di adapi individu.

·         Layanan bimbingan  kelompok.
Dengan adanya layanan ini memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh  berbagai nahan dari narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari  baik secara individu, pelajar,keluarga dan masyarakat. Materi layanan ini biasanya yang berhubungan dengan agama, dan hidup sehat, penerimaan diri baik yang berbeda budaya, sosial dan permasalahan yang muncul sehari-hari, emosi dan prasangka konflik, dan kebiasaan, pengembangan kehidupan sosial, pemahaman tentang dunia kerja dan siap untuk kelanjutan studi.

·         Layanan konseling kelompok.
Layanan ini memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk  membahas dan mengentaskan masalah dan dinamika kelompok, masalah-masalah yang di bahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok. Setiap anggota kelompok dapat menampilakn masalah yang di rasakan memberatkan dirinya dan anggota kelompok lainnya dapat menanggapi secara bergantian.

 Agar terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik maka di sekolah di perlukan kegiatan pendukung dalam kaitannya denga kegiatan bimbingan dan konseling, menurut parayinto (1997) adalah :
·         Aplikasi instrumentasi bimbinagndan konseling.
Aplikasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan keterangan denga siswa, lingkunag siswa dengan lingkungan yang lebih luas yang dapat di gunakan untuk mengembangkan diri siswa. Aplikasi ini dapat di lakukan melalui tes dan non tes.

·         Konferensi kasus
Dalam hal ini di bahaspermasalah yang di alami siswa, dalam suatu forus diskusi yang di hadiri oleh pihak-pihak terkait yaitu guru pembimbing, wali kelas, guru mata pelajaran,kepala seklah ataupu oranngtua. Melalui kegiatan ini di harapkan dapat memberikan data dan keterangan yang lebih lanjut yang dapat memudahkan pemecahan masalah siswa. Kegiatan ini bersifat tertutup dan terbatas pada individu yang terkait denga permasalahan siswa.

·         Kunjungan rumah.
Kegiatan inu bertujuan untuk memperleh terangan yang di perlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalah siswa dan untuk membahas dan pengentasan belajar siswa.

·         Alih tangan kasus
Alih tangan kasus dapat terjadi dari guru, wali kelas, atau orangtua keguru, dan sebaliknya. Alih tangan  dapat terlaksana dari guru pembimbing ke profesi lainya seperti dokter, poliso atau ahli agama. Alih

B.   LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBELAJARAN

          Di sekolah guru sebagai pengelola proses belajar-mengajar sering di hadapkan pada kenyataan, dimana siswa sebagai penerima proses belajar-mengajar mengalami berbagai masalah . di dalam situasi yang demikian kadangkala guru tidak dapat mengatasi karena adanya keterbatasan pengetahuan atau ke ahlian yang di hadapinya, dan di sisi lain guru di hadapi. Dan di sisilain guru di haruskan untuk melaksanakan program pengajaran, karena itu guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan memerlukan rekanan kerja untuk menangani permasalahan siswa.
        Latar belakang perlunya bimbingan dan konseling dalam pendidikan :
·         Latar belakang sosial kultural
           Perkembangan dan perubahan sosial sangat cepat terjadi dalam kehidupan manusia saat ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan tersebut akan mengakibatkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan dan pola-pola yan di tuntut untuk mengisi kehidupan tersebut. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari situasi masyarakat, karena itu sekolah harus dapat membantu siswa untuk menyiapkan diri siswa agat mampu menghadapi tantangan yang ada di masyarakat. Dalam situasi yang demikian maka kegiatan bimbingan dan konseling sangat di perlukan sebagai sarana untuk memberikan pelayanan yang baik yang berhubungan dengan perkembangan  diri siswa mapun untuk personil sekolah lainnya.

·         Latar belakang pendidikan
      Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang penting dalam usaha mendewasakan siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar ada tiga bidang pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan
1.       Bidang pengajaran dan kurikulum
Bidang ini bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sekaligus membentuk sikap-sikap yang di perlukan sebagai salah satu anggota masyakat. Bidang ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru.
2.       Bidang administrasi dan kepemimpinan
Bidang ini berhubungan dengan masalah administari dan kepemimpian yaitu : menyakut bagaimana mengefisienkan pelaksanaan administari yang mencakup perencanaan, organisasi, pembiayaan, pemberian tugas, personalia, perlengkapan dan pengawasan. Bidang ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
3.       Bidang layanan bantuan
Bidang ini mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan agar siswa memperolah kesejahteraan lahir dan batin dalam proses pendidikan yang sedang di tempuhnya, bidang ini menjadi tanggung jawab guru pembimbing bersama guru di sekolah.

·         Latar belakang psikologis
         Latar belakang dari segi psikologis menyangkut masalah perkembangan individu, perbedaan individu, kebutuhan individupenyesuaian diri serta masalah belajar. Masalah psikologis siswa dapat berupa:
           1.      Masalah perkembangan individu
      Pada masalah ini siswa diharapkan dapat memberikan bimbingan dan arahan dalam proses perkembangan mereka. Oleh karena itu sekolah harus memperhatikan prinsip-prinsip perkembangan tersebut yaitu :
©      Hasil proses belajar tergantung pada tinggi kematangan  yang telah di capai.
©      Tempo perkembangan berlangsung cepat pada tahun pertama.
©      Setiap individu memiliki tempo dan irama perkembagang masing-masing.
©      Pembawaan dan lingkungan sama-sama berpengaruh.
©      Perkembangan dapat mengalami kemunduran dan dapat pula di percepat.
©      Perkembangan menuju ke arah intergrasi.

           2.       Masalah perbedaan individu
      Individu yang satu dengan yang lainnya berbeda secara bawaan dan lingkungan. Perbedaan pembawaan memungkinkan terbentuknya individu yang berbeda, meskipun lingkungan sama. Namun begitu juga sebaliknya yaitu lingkungan yang sama menghasilkan individu yang berbeda.
                   Disekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang sama, akan tetapi hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat,  dan malas dalam belajar, kenyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan, sebab melalui kegiatan bimbingan dan konseling perbedaan individu merupakan faktor layanan.
           3.        Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
                      Penyesuaian diri merupakan kelanjutan perubahan individu. Bila individu dapt memenuhi kebutuhan tersebut dan ditunjang oleh lingkungan yang konduksif maka individu dapat menyesuaikan diri tanpa mengalami masalah.
           4.       Masalah belajar
                     Individu yang sedang belajar dipngaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dalam diri ataupun luardiri mereka. Faktor dalam maupun luar individu dapat menimbulkan masalah belajar bagi siswa.

·         Berdasarkan Faktor Agama
Setiap individu merupakan makhluk Tuhan yang pada dasarnya sama memiliki fitrah sebagai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini pun, sangat diperlukan sekali bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas individu, seperti: dekadensi moral, budaya hedonistik, dan penyakit hati. Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agar setiap individu mampu memandang setiap tantangan kearah positif bukan malah terjerumus kearah negative, sehingga kehidupan dapat dijalani sesuai dengan kaidah-kaidah agama.

·         Berdasarkan Faktor Iptek
Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknoligi berkembang sangat pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK  yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antarindividu.


C.   TUJAUN BIMBINGAN DAN  KONSELING
Tujuan merupakan pernyataan yang menggambarkan hasil yang diharapkan, atau sesuatu yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan yang diprogramkan.
Tujuan bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang menggambarkan kualitas perilaku atau pribadi peserta didik yang diharapkan berkembang melalui berbagai strategi layanan kegiatan yang diberikan.
Tujuan bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.
     Tujuan bimbinga konseling di sekolah tidak terbatas pada siswa saja tetapi mencakup keseluruhan masyarakat sekolah pada umunya yaitu untuk kepentingan sekolah, siswas, guru, orangtua siswa.
Tujuan bimbingan konseling untuk kepentingan sekolah :
*      Menyusun dan mentesuaikan data tentang siswa.
*      Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat.
*      Mengadakan penelitian tentang siswa dan latar belakang siswa.
*      Pengadakan program tes.
*      Membantu penyelengaraan kegiatan penataan bagi guru dan staf lainya.
*      Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi siswa yang sudah tamat

Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan siswa :
Q      Membantu siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang di miliki.
Q      Membantu sosialisasi dan sentisifikasi siswa terhadap kebutuhannya.
Q      Membantu siswa untuk mengembangkan motif dan motivasi belajar.
Q      Memberikan dorongan untuk mengerhkan diri, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam pendidikan.
Q      Mengembangkan sikap dan nilai secara menyeluruh serta puas dengan keadaan hidup.
Q      Membantu siswa dalam memahami tingkahlaku manusia.
Q      Membantu siswa dalam memperoleh kepuasan.
Q      Membantu siswa untuk seimbangan dalam aspek jasmani, rohani, emosi dan sosial.
Q      Membantu siswa mendapat kesempatan dalam mengembangkan potensi di lingkungan dan di masyarakat.

Tujaun bimbingan konseling bagi guru :
Ø  Membantu guru dalam keseluruhan program pendidikan.
Ø  Membantu guru dalam usaha memahami perbedaan individu siswa.
Ø  Merangsang dan menolong penggunaan prosedur dan teknik bimbingan.
Ø  Membantu dan mengenalkan pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan.
Ø  Membantu guru dalam berkomunikasi dengan siswa.

Tujuan bimbingan konseling utnuk kepentingan orangtua siswa :
ü  Membantu orangtua dalam mengahdapai masalah hubungan anatar siswa dengan keluarga.
ü  Memebantu dan memperoleh pengertian tentang maslah siswa serta bantun yang akan di berikan
ü  Membina hubungan yang baik antara keluarga dan sekolah.
ü  Memebantu memberikan pengertian terhadap orangtua tentang program pendidikan pada umumnya.


Untuk masing-masing jenjang pendidikan secara umum adalah sama, hanya karena tahap dan tugas perkembangannya berbeda, maka tujuan spesifik tujuan bimbingan dan konseling berdasarkan perkembangan peserta didik dimungkinkan berbeda. Misal tujuan bimbingan dan konseling di TK/RA adalah membantu anak didik agar dapat mengenal dirinya dan lingkungan terdekatnya sehingga dapat menyesuaikan diri melalui tahap peralihan dari kehidupan di rumah ke kehidupan di sekolah dan di masyarakat sekitar anak. Dengan layanan bimbingan dan konseling di TK/RA tersebut diharapkan dapat :
  1. Membantu anak lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya dan kesenangannya.
  2. Membantu anak agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
  3. Membantu anak untuk mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
  4. Membantu menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk kel lembaga pendidikan selanjutnya
  5. Membantu oarng tua agar mengerti, memahami dan menerima anak sebagai individu.
  6. Membantu orang tua dalam mengatasi gangguan emosi anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga di rumah.
  7. Membantu orang tua mengambil keputusan memilih sekolah bagi anaknya yang sesuai dengan taraf kemampuan kecerdasan, fisik dan inderanya.
  8. Memberikan informasi pada orang tua untuk memecahkan masalah kesehatan anak.

SUMBER

Syahril dan asmidir ilyas 2008. Prifesi kependidikan, padang, UNP Pres

Load disqus comments

0 komentar