Oleh Nova suntia yusni
WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan konseling merupakan suatu
kegiatan yang terintegrasi dalam keseluruh proses belajar mengajar.
Bimbingan merupakan bantuan yang di
berikan kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan,
interaksi, nasehat, gagasan, alat dan asuhan yang di dasarakan atas norma atau
nilai-nilai yang berlaku.
Konseling merupakan sebagai suati usaha
memperoleh konsep diri pada individu siswa (siswa asuh atau klien). Konsep diri
meliputi konsep tentang diri,oranglain,pendapat orangllain tentang diri, tujuan,
serta dapat menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkunagn dan
masyarakat.
Ada 4 bidang bimbingan konseling :
1.
Bidang bimbingan pribadi
Bimbingan
pribadi bertujaun untuk membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, matap dan mandiri, serta sehat jasmani dan
rohani.
2.
Bidang bimbingan sosial.
Bidang sosial
ini bertujuan untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang di landasi
budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasayarakatan dan kenegaraan.
3.
Bidang bimbingan belajar.
Bidang
bimbingan belajar bertujuan untuk membantu siswa untuk mengenal, menumbuhkan
dan mengembangakan diri, sikap dan kebiasaan, belajar yang baik, untuk
menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan iptek, kesenian dan
mempersiapak siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
dan terjun kelapangan.
4.
Bidang bimbingan karir.
Bidang
bimbingan karir bertujaun untuk mengenal potensi diri siswa yang dapat di
kembangkan sebagai bekal untuk bekarir di masa depan.
Untuk
melaksanakan ke empat bidang tersebut, ada tujuh layanan yang di berikan kepada
siswa,diantaranya yaitu :
·
Layanan orientasi.
Layana
orientasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penyesuaian diri siswa terhadap
lingkungan sekolah atau komponen pendidikan yang baru dimasukin siswa. Layanan
ini di berikan kepada siswa untuk
memasuki situasi baru baik sebagai murid baru, naik kelas baru, atau kurikulum
atau guru baru.
Hasil yang di
harapkan dari kegiatan ini adalah agar siswa dapt lebih medah menyesuaikan diri
dengan kehidupan sosial, lingkunga belajar, dan kegiatan lainnya yang mendukung
keberhasilan siswa. Dengan adanya kegiatan orientasi ini orangtua dan guru
dapat memahami kondisi, situasi dan tuntutan sekolah dapat memberikan
dukungan yang di perlukan untuk
keberhasilan siswa.
·
Layanan informasi.
Layanan ini
bertujaun untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahanan
tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, dan merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai
siswa, anggota keluatga dan masyarakat. Pehaman yang di peroleh melalui layanan
ini di gunakan untuk sebagai bahan acuhan dalam meningkatkan kegiatan dan
prestasi belajar siswa, mengembangkan cita-cita, menyelengrakan kehidupan
sehari-hari serta mengembangakan keputusan. Materi layana ini meliputi
informasi tentang pengembangan pribadi, informasi kurikulum proses belajar mengajar, informasi pendidikan
lanjutan, informasi jabatan, informasi tentang kehidupan keluarga,sosial
kemasyarakatan, keagaman, sosail, budaya dan lingkunga.
·
Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan ini
bertujuan untuk memberikan layanan tentang berbagai hal seperti kemampuan,
bakat dna minat siswa, yang belum tersalurkan secara tepat, dengan adanya
layanan tersebut ini memungkina siswa berada
pada posisi yang tepat berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar,
pilihan pekerjaan atau karir, kegiatan ekstra atau intra kerukuler pendidikan
dengan pendidikan bertujuan sesuai denga fisik dan psikologis siswa. Layanan
ini meliputi didalam kelas, didalam kelompok dan program yang lebih luar.
·
Layanan pembelajaran
Layanan ini
bertujuan untuk meningkatkan siswamemahami dna mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajar serta tuntutan kemampuan yang berguna untuk
kehidupan yang perkembangan nya. Materinya meliputi : pengenalan tentang
kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar, mengembangkan keterampilan
belajar, pengajaran perbaikan dan program pelayanan.
·
Layanan konseling perorangan
Layanan ini
dapat memecahkan berbagai masalah siswa, dan dapat dilaksanakan segenap masalah siswa secara perorangan baik dalam
tingkat pribadi, sosial, belajar dan karir. Layanan ini tidak membedakan
pribadi siswa ataupun permasalah yang di adapi individu.
·
Layanan bimbingan kelompok.
Dengan adanya
layanan ini memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai nahan dari narasumber yang
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
baik secara individu, pelajar,keluarga dan masyarakat. Materi layanan
ini biasanya yang berhubungan dengan agama, dan hidup sehat, penerimaan diri
baik yang berbeda budaya, sosial dan permasalahan yang muncul sehari-hari,
emosi dan prasangka konflik, dan kebiasaan, pengembangan kehidupan sosial,
pemahaman tentang dunia kerja dan siap untuk kelanjutan studi.
·
Layanan konseling kelompok.
Layanan ini
memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk
membahas dan mengentaskan masalah dan dinamika kelompok, masalah-masalah
yang di bahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok.
Setiap anggota kelompok dapat menampilakn masalah yang di rasakan memberatkan
dirinya dan anggota kelompok lainnya dapat menanggapi secara bergantian.
Agar terlaksananya kegiatan bimbingan dan
konseling dengan baik maka di sekolah di perlukan kegiatan pendukung dalam
kaitannya denga kegiatan bimbingan dan konseling, menurut parayinto (1997)
adalah :
·
Aplikasi instrumentasi bimbinagndan konseling.
Aplikasi ini
bertujuan untuk mengumpulkan data dan keterangan denga siswa, lingkunag siswa
dengan lingkungan yang lebih luas yang dapat di gunakan untuk mengembangkan
diri siswa. Aplikasi ini dapat di lakukan melalui tes dan non tes.
·
Konferensi kasus
Dalam hal ini
di bahaspermasalah yang di alami siswa, dalam suatu forus diskusi yang di
hadiri oleh pihak-pihak terkait yaitu guru pembimbing, wali kelas, guru mata
pelajaran,kepala seklah ataupu oranngtua. Melalui kegiatan ini di harapkan
dapat memberikan data dan keterangan yang lebih lanjut yang dapat memudahkan
pemecahan masalah siswa. Kegiatan ini bersifat tertutup dan terbatas pada
individu yang terkait denga permasalahan siswa.
·
Kunjungan rumah.
Kegiatan inu
bertujuan untuk memperleh terangan yang di perlukan dalam pemahaman lingkungan
dan permasalah siswa dan untuk membahas dan pengentasan belajar siswa.
·
Alih tangan kasus
Alih tangan kasus dapat terjadi dari guru, wali kelas,
atau orangtua keguru, dan sebaliknya. Alih tangan dapat terlaksana dari guru pembimbing ke
profesi lainya seperti dokter, poliso atau ahli agama. Alih
B.
LATAR
BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBELAJARAN
Di sekolah guru sebagai
pengelola proses belajar-mengajar sering di hadapkan pada kenyataan, dimana
siswa sebagai penerima proses belajar-mengajar mengalami berbagai masalah . di
dalam situasi yang demikian kadangkala guru tidak dapat mengatasi karena adanya
keterbatasan pengetahuan atau ke ahlian yang di hadapinya, dan di sisi lain
guru di hadapi. Dan di sisilain guru di haruskan untuk melaksanakan program
pengajaran, karena itu guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan
memerlukan rekanan kerja untuk menangani permasalahan siswa.
Latar belakang perlunya
bimbingan dan konseling dalam pendidikan :
·
Latar belakang sosial kultural
Perkembangan dan perubahan
sosial sangat cepat terjadi dalam kehidupan manusia saat ini, terutama dengan
adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan tersebut akan mengakibatkan
bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan dan pola-pola yan di tuntut untuk
mengisi kehidupan tersebut. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan tidak
dapat melepaskan diri dari situasi masyarakat, karena itu sekolah harus dapat
membantu siswa untuk menyiapkan diri siswa agat mampu menghadapi tantangan yang
ada di masyarakat. Dalam situasi yang demikian maka kegiatan bimbingan dan
konseling sangat di perlukan sebagai sarana untuk memberikan pelayanan yang
baik yang berhubungan dengan perkembangan
diri siswa mapun untuk personil sekolah lainnya.
·
Latar belakang pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang penting dalam
usaha mendewasakan siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar ada tiga
bidang pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan
1.
Bidang pengajaran dan kurikulum
Bidang ini bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pengajaran yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sekaligus membentuk
sikap-sikap yang di perlukan sebagai salah satu anggota masyakat. Bidang ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru.
2.
Bidang administrasi dan kepemimpinan
Bidang ini berhubungan dengan masalah administari dan kepemimpian yaitu :
menyakut bagaimana mengefisienkan pelaksanaan administari yang mencakup
perencanaan, organisasi, pembiayaan, pemberian tugas, personalia, perlengkapan
dan pengawasan. Bidang ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
3.
Bidang layanan bantuan
Bidang ini mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan agar siswa
memperolah kesejahteraan lahir dan batin dalam proses pendidikan yang sedang di
tempuhnya, bidang ini menjadi tanggung jawab guru pembimbing bersama guru di
sekolah.
·
Latar belakang psikologis
Latar belakang dari segi psikologis menyangkut masalah perkembangan individu,
perbedaan individu, kebutuhan individupenyesuaian diri serta masalah belajar.
Masalah psikologis siswa dapat berupa:
1. Masalah perkembangan individu
Pada
masalah ini siswa diharapkan dapat memberikan bimbingan dan arahan dalam proses
perkembangan mereka. Oleh karena itu sekolah harus memperhatikan
prinsip-prinsip perkembangan tersebut yaitu :
© Hasil proses
belajar tergantung pada tinggi kematangan
yang telah di capai.
© Tempo
perkembangan berlangsung cepat pada tahun pertama.
© Setiap individu
memiliki tempo dan irama perkembagang masing-masing.
© Pembawaan dan
lingkungan sama-sama berpengaruh.
© Perkembangan
dapat mengalami kemunduran dan dapat pula di percepat.
© Perkembangan
menuju ke arah intergrasi.
2. Masalah perbedaan individu
Individu yang satu dengan yang
lainnya berbeda secara bawaan dan lingkungan. Perbedaan pembawaan memungkinkan
terbentuknya individu yang berbeda, meskipun lingkungan sama. Namun begitu juga
sebaliknya yaitu lingkungan yang sama menghasilkan individu yang berbeda.
Disekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang sama,
akan tetapi hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat, dan malas
dalam belajar, kenyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling
diperlukan, sebab melalui kegiatan bimbingan dan konseling perbedaan individu
merupakan faktor layanan.
3. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Penyesuaian diri merupakan kelanjutan perubahan individu. Bila individu dapt
memenuhi kebutuhan tersebut dan ditunjang oleh lingkungan yang konduksif maka
individu dapat menyesuaikan diri tanpa mengalami
masalah.
4. Masalah belajar
Individu yang sedang belajar dipngaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang berasal dalam diri ataupun luardiri mereka.
Faktor dalam maupun luar individu dapat menimbulkan masalah belajar bagi siswa.
·
Berdasarkan
Faktor Agama
Setiap
individu merupakan makhluk Tuhan yang pada dasarnya sama memiliki fitrah
sebagai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini pun, sangat diperlukan
sekali bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas individu, seperti:
dekadensi moral, budaya hedonistik, dan penyakit hati. Bimbingan dalam hal ini
diperuntukan agar setiap individu mampu memandang setiap tantangan kearah
positif bukan malah terjerumus kearah negative, sehingga kehidupan dapat
dijalani sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
·
Berdasarkan
Faktor Iptek
Di
era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknoligi berkembang sangat pesat, oleh
karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat
mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat
Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari
IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki
dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta
persaingan antarindividu.
C.
TUJAUN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan
merupakan pernyataan yang menggambarkan hasil yang diharapkan, atau sesuatu
yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan yang diprogramkan.
Tujuan
bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang menggambarkan kualitas
perilaku atau pribadi peserta didik yang diharapkan berkembang melalui berbagai
strategi layanan kegiatan yang diberikan.
Tujuan
bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengenal dan menerima diri
sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis sesuai dengan peranan yang
diinginkannya di masa depan.
Tujuan bimbinga konseling di
sekolah tidak terbatas pada siswa saja tetapi mencakup keseluruhan masyarakat
sekolah pada umunya yaitu untuk kepentingan sekolah, siswas, guru, orangtua
siswa.
Tujuan bimbingan konseling untuk kepentingan sekolah :
Menyusun dan mentesuaikan data tentang
siswa.
Sebagai penengah antara sekolah dan
masyarakat.
Mengadakan penelitian tentang siswa dan
latar belakang siswa.
Pengadakan program tes.
Membantu penyelengaraan kegiatan
penataan bagi guru dan staf lainya.
Menyelenggarakan pendidikan lanjutan
bagi siswa yang sudah tamat
Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan siswa :
Q
Membantu siswa untuk mengembangkan diri
sesuai dengan potensi yang di miliki.
Q
Membantu sosialisasi dan sentisifikasi
siswa terhadap kebutuhannya.
Q
Membantu siswa untuk mengembangkan motif
dan motivasi belajar.
Q
Memberikan dorongan untuk mengerhkan
diri, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam pendidikan.
Q
Mengembangkan sikap dan nilai secara
menyeluruh serta puas dengan keadaan hidup.
Q
Membantu siswa dalam memahami
tingkahlaku manusia.
Q
Membantu siswa dalam memperoleh
kepuasan.
Q
Membantu siswa untuk seimbangan dalam
aspek jasmani, rohani, emosi dan sosial.
Q
Membantu siswa mendapat kesempatan dalam
mengembangkan potensi di lingkungan dan di masyarakat.
Tujaun bimbingan konseling bagi guru :
Ø
Membantu guru dalam keseluruhan program
pendidikan.
Ø
Membantu guru dalam usaha memahami
perbedaan individu siswa.
Ø
Merangsang dan menolong penggunaan
prosedur dan teknik bimbingan.
Ø
Membantu dan mengenalkan pentingnya
keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan.
Ø
Membantu guru dalam berkomunikasi dengan
siswa.
Tujuan bimbingan konseling utnuk kepentingan orangtua siswa :
ü
Membantu orangtua dalam mengahdapai
masalah hubungan anatar siswa dengan keluarga.
ü
Memebantu dan memperoleh pengertian
tentang maslah siswa serta bantun yang akan di berikan
ü
Membina hubungan yang baik antara
keluarga dan sekolah.
ü
Memebantu memberikan pengertian terhadap
orangtua tentang program pendidikan pada umumnya.
Untuk
masing-masing jenjang pendidikan secara umum adalah sama, hanya karena tahap
dan tugas perkembangannya berbeda, maka tujuan spesifik tujuan bimbingan dan
konseling berdasarkan perkembangan peserta didik dimungkinkan berbeda. Misal
tujuan bimbingan dan konseling di TK/RA adalah membantu anak didik agar dapat
mengenal dirinya dan lingkungan terdekatnya sehingga dapat menyesuaikan diri
melalui tahap peralihan dari kehidupan di rumah ke kehidupan di sekolah dan di
masyarakat sekitar anak. Dengan layanan bimbingan dan konseling di TK/RA
tersebut diharapkan dapat :
- Membantu anak lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya dan kesenangannya.
- Membantu anak agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
- Membantu anak untuk mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
- Membantu menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk kel lembaga pendidikan selanjutnya
- Membantu oarng tua agar mengerti, memahami dan menerima anak sebagai individu.
- Membantu orang tua dalam mengatasi gangguan emosi anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga di rumah.
- Membantu orang tua mengambil keputusan memilih sekolah bagi anaknya yang sesuai dengan taraf kemampuan kecerdasan, fisik dan inderanya.
- Memberikan informasi pada orang tua untuk memecahkan masalah kesehatan anak.
Syahril dan asmidir
ilyas 2008. Prifesi kependidikan, padang, UNP Pres
0 komentar