Oleh Resti Sanggraini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekositem juga merupakan suatu sistem
ekologik yang merupakan unit fungsional yang dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup atau organisme),
komponen abiotik (benda mati), dan
juga komponen kebudayaan(antropogenik). Kedua komponen yaitu biotik dan abiotik
tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan
yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri
dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik,
sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan
oksigen yang terlarut dalam air. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat
berupa individu, populasi, atau komunitas.
Individu adalah makhluk tunggal.
Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah
individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi.
Contoh : dipadang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala.
Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian,
dan migrasi ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh
populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu
sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling
interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap
individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut
habitat.
Semua ekosistem merupakan sistem yang
terbuka dalam arti terjadi transfer energi maupun material ke dalam dan ke
luar. Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan faktor biotik dan menempati
daerah biosfer dan membentuk organisasi alam hayati. Taraf organisasi tersebut
digamabarkan sebagai suatu spectrum
biologi yang tersusun atas sitoplasma sebagai substansi dasar kehidupan
yang akan membentuk sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Sementara air, udara,
batuan, mineral, dan energi merupakan
faktor abiotik. Bumi sebagai suatu ekosistem tunggal yang sangat besar tersusun
atas ekosistem-ekosistem yang lebih kecil dan saling terkait satu sama lainnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan Populasi dan
komunitas makhluk hidup?
2.
Apa saja bentuk ekosistem alami?
3.
Bagaimanakah Aliran energi dan materi dalam
ekosistem alami?
4.
Apakah Macam-macam bentuk pola kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan populasi dan komunitas makhluk
hidup.
2.
Menjelaskan bentuk ekosistem alami.
3.
Menjelaskan aliran energi dan materi dalam
ekosistem alami.
4.
Menjelaskan macam-macam bentuk pola kehidupan.
D. Manfaat Penulisan
1.
Sebagai penambah wawasan penulis tentang
populasi, komunitas dan ekosistem makhluk hidup dan unsur yang mendukungnya.
2.
Sebagai sumber bacaan dan penambah resensi bagi
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies
yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Anggota-anggota
populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di
antara sesamanya.
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan populasi adalah:
1.
Natalitas
2.
Mortalitas
3.
Migrasi
Faktor
yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah:
1.
Kompetisi
2.
Predasi
3.
Penyakit
4.
Cekaman atau stress
Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk
hidup yang saling berinteraksi. Interaksi itu dapat bermacam-macam:
1.
Netral,
diantara populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan
lebah.
2.
Kompetisi, terjadi
persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa.
3. Mutualisme, kalau hubungan antar populasi saling
menguntungkan, misalnya antara populasi semut dan kutu pohon.
4. Predasi, jika anggota populasi akan
dimakan oleh anggota populasi yang lain, yang makan disebut predator, yang
dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa.
5. Parasitisme,
kalau salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara
pohon dengan benalu
6. Komensalisme,
interaksi antar populasi, dimana yang satu untung yang lain tidak
rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek.
Komunitas dapat
terbagi menjadi 3 komponen:
1.
berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat
dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama
secara geografis.
2.
berdasarkan Minat
3.
berdasarkan Komuni. Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.
Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan
lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu:
a.
Lingkungan abiotik: tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll.
b.
Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua makhluk hidup yang terdapat
dalam suatu ekosistem)
Lingkungan biotik dibedakan 3 kelompok:
1.
Produsen: makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui
proses fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat
organik, misalnya adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
2.
Konsumen: kelompok m.h. yang makanannya tergantung secara langsung
maupun tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan manusia.
3.
Pengurai: makhluk hidup yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah
mati, dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat
anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok
ini adalah bakteri dan jamur
Dalam ekosistem ada:
o
Rantai makanan (food chain): Perpindahan energi dari sinar matahari
yang dipakai oleh tumbuhan melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan
memakan dengan arah tertentu./ proses “saling makan” dalam suatu
ekosistem.
o
Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya
dalam suatu ekosistem akan “saling menjalin”, sehingga membentuk
jaring-jaring makanan.
Contoh Rantai makanan:
Di
Darat
Di Laut
Ketimun
Fitoplankton
Kancil Zooplankton
Ular Ikan Kecil
Burung
Elang
Ikan Besar
B. Berbagai Bentuk Ekosistem Alami
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
·
Ekosistem darat
Ekosistem
darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan
tropis, sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat
di daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki pepohonan yang banyak
dan memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem sabana terdapat di wilayah
dengan tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang terluas terdapat di Afrika
dan Australia. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga, zebra, dan
singa. Sementara itu, ekosistem padang rumput terdapat di daerah tropis dan
underling tropis. Dalam ekosistem ini, hujan turun tidak teratur. Hewan yang
hidup di ekosistem ini antara lain gajah, jerapah, dan singa.
·
Ekosistem air
Ekosistem
air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air
laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem air tawar
memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok, pencahayaan
kurang, dan terpengaruh iklim dan cuaca. Ekosistem air laut memiliki kadar
garam yang tinggi. Dalam ekosistem air laut, memiliki suhu yang tinggi dan
penguapan yang tinggi. Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas hewan
seperti ikan, buaya, hewan lainnya yang sering berada di sungai.Ekosistem
terumbu karang terdiri atas coral yang berada dekat pantai. Hewan-hewan yang
berada di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lainnya. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.
·
Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, sawah irigasi, dan perkebunan kelapa
sawit. Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun, desa,
kota, bendungan, kolam.
C. Aliran Energi dan Materi dalam Ekosistem Alami
Siklus
materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan
konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun
udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen.
Aliran materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa
siklus yang abadi.
Beberapa siklus materi:
1.
Siklus air: pada mh. Air kembali melalui proses penguapan dan
pernafasan.
Siklus air kecil terjadi bila air laut
menguap dan membentuk awan, kemudian mengalami proses pengembunan menjadi hujan
yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan,
air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir
ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi air permukaan.
Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut
membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air berupa air minum dan makanan yang
mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah melalui akar.
2.
Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses
fotosintesis yg kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini
dimakan konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan
diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh
tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai
jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll
3.
Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu
tjdnya pernafasan dan fotosintesis.
4.
Siklus nitrogen: bila protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh
pengurai menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan
air akan memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh
tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri
pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam
tanah, mis: Azotobacter yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis
dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah
N2 menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah
kelompok I bakteri nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit,
kemudian oleh bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat yang siap
diisap oleh tumbuhan.
Aliran
energi : mh. Memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian
pindah ke produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain
tersebar ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak
dapat kembali lagi masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa
makanan dan jaring makanan dari komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai,
aliran energi ini dapat berupa simbiosis antar organisme yang saling
membutuhkan.
D. Macam-macam Bentuk Pola Kehidupan
Pola kehidupan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.
Pola kehidupan didarat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara
lain:
a. keadaan tanah
b. suhu
c. angin
d. Kelembaban Udara
e. Curah Hujan
f. Pancaran Sinar Matahari
b. suhu
c. angin
d. Kelembaban Udara
e. Curah Hujan
f. Pancaran Sinar Matahari
Pola kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut
musim, misalnya:
Pada waktu musim
hujan kelembaban udara cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan hidup subur. Dan Pada waktu musim
kemarau kelembaban udara menurun, tumbuhan sebagian mati
2.
Pola kehidupan di air
Lingkungan hidup di air dapat dibedakan
menjadi:
·
Lingkungan air tawar: sungai, rawa,
kolam, parit
·
Lingkungan
air asin: laut
·
Lingkungan air payau: danau air tawar
Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah
sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
a)
Pola kehidupan di air akibat cahaya
matahari
§
Lingkungan air yang tembus cahaya
matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat mengadakan proses
fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yang berguna bagi
tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya di dalam
air.
§
Lingkungan air yang dalam tidak tembus
cahaya matahari merupakan daerah yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang
hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan saprovora), yang mendapat
makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
§
Dalam
kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan
air ke konsumen.
b)
Pola kehidupan di air akibat zat-zat
pelarut
§ Limbah-limbah
industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air
tidak berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
§ Pemupukan
sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai produsen tumbuh
subur sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
c)
Pola kehidupan di air akibat gaya tekan
ke atas
Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada
tiap kedalaman air, maka hewan yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya
dengan yang hidup di daerah permukaan.
d)
Pola kehidupan di air akibat perubahan
suhu
§
Suhu yang mudah berubah-ubah dapat
mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk
hidup lainnya.
§
Pola kehidupan di dalam air di semua
lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini
disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air tersebut.
3.
Pola kehidupan yang khas
Hubungan timbal-balik antara
komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan pola kehidupan dalam suatu
komunitas.
Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
a)
Simbiosis
Simbiosis
adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam hubungan
yang erat.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
·
Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup
bersama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu dengan
bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
·
Simbiosis parasitisme, adalah cara
hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan,
yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali putri dengan
tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.
·
Simbiosis komensalisme, adalah cara
hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan sedangkan
yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu dengan ikan-ikan remosa,
tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.
b)
Antibiosis
Antibiosis
atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup,
yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya: Pennicillium
dengan jamur dan bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan penicilin
(sejenis antibiotik) dan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu. Macam-macam
antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antara
lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin, Teramisin, Tetraksiklin,
dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies
yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama
pula. Anggota-anggota
populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di
antara sesamanya.
Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup
yang saling berinteraksi. Komunitas dapat
terbagi menjadi 3 komponen: berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah,
berdasarkan Minat,
berdasarkan Komuni.
Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan
hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
·
Ekosistem darat
Ekosistem
darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan
tropis, sabana, padang rumput, dan gurun.
Ekosistem air
Ekosistem
air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air
laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang..
·
Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi
panduan ataupun penunjang bagi pemahaman tentang materi makhluk hidup dalam
ekosistem alami dalam proses pembelajaran baik di luar maupun di dalam lingkup
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan Djamal Zoer’aini. 2010. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem,
Lingkungan Dan Pelestariannya. Bumi Aksara:Jakarta.
Pack
Philip. 2008. Biologi Edisi Ke 2. Pakar
Raya:Bandung.
![](file:///C:\Users\win_7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
0 komentar