Oleh Resti Sanggraini
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Demikian
bunyi pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan nasional ini dibentuk sebagai
tanggung jawab pemerintah dalam mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan bagi masyarakatnya, dalam rangka implementasi UUD 1945 Pasal 31.
Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu
tugas. Perencanaan ialah sejumlah kegiatan
yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu priode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Ahli memberikan pengertian perencanaan Menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistimatis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Ahli memberikan pengertian perencanaan Menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistimatis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Karena dengan perencanaan itu, maka seseorang guru akan
bisa memberikan pelajaran dengan baik, karena ia dapat menghadapi situasi di
dalam kelas secara tegas, mantap dan fleksibel. Karena membuat perencanaan yang
baik, maka seorang akan tumbuh menjadi seorang guru yang baik. Seorang bisa
menjadi guru yang baik adalah berkat pertumbuhan, berkat pengalaman dan akibat
dari hasil belajar yang terus menerus, walaupun faktor bakat ikut pula
berpengaruh.
Suatu pendidikan
akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas, arah, tujuannya, relevan isi
kurikulumnya, serta efektif dan efesien metode dan cara – cara pelaksanaannya
harus sesuai dengan perencanaan pendidikan yang apabila dilakukan dengan
mengacu pada suatu dasar atau landasan. Yakni dasar yang kokoh untuk
pendidikan. Mengetahui akan sangat pentingnya perencanaan pendidikan untuk
mengembangkan serta memicu keberhasilan suatu kemaksimalan tujuan yakni dalam
pendidikan. maka betapa perlunya mengetahui akan dasar filosofinya. Yang mana
akan menentukan suatu tujuan perencanaan pendidikan itu dapat berjalan dengan
lancar dan sesuai.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka
dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut diantaranya :
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan
?
2. Apa pentingnya perencanaan
pendidikan ?
3. Prinsip-prinsip apa saja yang ada
dalam perencanaan pendidikan ?
4. Bagaimana karekteristik perencanaan
pendidikan ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah :
1. Untuk memenuhi kelompok perencanaan pendidikan.
2.
Untuk mengetahui perencanaan pendidikan
secara mendalam, mengetahui pentingnya perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip
perencanaan pendidikan dan karekteristik perencanaan pendidikan.
D.
Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah
ini memberikan suatu pengetahuan dalam merancang suatu konsep dasar dalam
perencanaan Penididikan yang baik agar dalam mengaplikasikan di kelas
mencari lebih baik dan mudah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan adalah proses penyiapan
seperangkat keputusan yang akan dilaksanakan pada masa datang. Perencanaan
pendidikan adalah proses penyusunan gambaran kegiatan pendidikan pada masa
depan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan ( blug, 1972 ). Dengan demikian perencanaan
pendidikan adalah prose penyiapan seoerangkat kebijakan pendidikan yang akan
dilaksanakan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
dan kebutuhan masyrakat.
Dari berbagai pandangan para pakar manajemen
mengemukakan definisi perencanaan pendidikan. :
1.
Menurut
prof. dr . yusuf enoch
Perencanaan
pendidikan adalah suatu proses yang mempersiapkan seperangkat alternative
keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada pencapian tujuan
dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dibidang
ekonomi, social, budaya, sserta menyeluruh suatu Negara.
2.
Beeby,
c. e
Perencanaan pendidikan adalah suatu
usaha melihat kemas depan dalam hal menentukan kebijakan prioritas, dan biaya
pendidikan yang memertibangkan kenyataan keiatan yang ada dalam bidang ekonomi,
social dan politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasional
memenuhi kebtuhna bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.
3. Menurut guruge
Perencanaan pendidikan adalah proses
mempersiapkan kegiatan dimasa depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
4. Menurut albert weterson (1975)
Perencanaan pendidikan adalah investasi
pendidikan yang dapat dijalankan oleh kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang
didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan social.
5.
Menurut
coombs (1982)
Perencanaan
pendidikan suatu penerapan yang rasional dianalisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan
efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan
masyarakat.
6.
Menurut
y . dror (1975)
Perencanaan
pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk
kegiatan-kegiatan di masa depan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dengan
cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara mennyeluruh.
Jadi perencanaan
pendidikan adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang
diambil harus mempunyai konsistensi.
B. Pentingnya perencanaan pendidkan
Perencanaan pendidikan merupakan langkah utama yang
sangat penting dalam keseluruhan proses pendidikan. Pentingnya perencanaan
pendidikan dapat disusun secara rinci dikemukakan sebagai berikut :
1. Dengan
adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian
tujuan pembangunan.
2. Dengan
perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui.
3. Perencanaan
memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang baik
atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dengan
perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas.
5. Dengan
adanya rencana maka aka nada suatu pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau
organisasi termasuk pendidikan.
C.
Prinsip-prinsip
perencanaan
Depdiknas (2006) merinci prinsip perencanaan sebagai
berikut :
a. Memperbaiki
hasil pendidikan
b. Membawa
perubahan yang lebih baik
c. Demand
driven
d. Menyeluruh
e. Keterkaitan
dengan RPS, rencana pendidikan dinas provinsi, renstrada, repetada.
f. Partsipasi
g. Keterwakilan
data driven
h. Realistis
sesuai dengan analisis SWOT
i.
Mendasar pada hasil review dan evaluasi
j.
Keterpaduan
k. Holistic
/ system
l.
Transparan
m. Ketekaitan
serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait.
D.
Karakteristik
perencanaan pendidikan
Perencana pendidikan harus memahami tiga bidang pengetahuan khusus,
yaitu :
1. Metode
ilmiah yang komprehensif dan kemampuan menggunakan fasilitas yang ada.
2. Pengetahuan
akan nilai-nilai perbandingan dan system nilai dengan maksud dapat
memfasilitasi keputusan rasional dari tujuan masyarakat.
3. Pemahaman
akan berkelanjuatan dan tidak berkelanjutan , kecendrungan dan arah dari segala
urusan manusia sehingga dapat memprediksi apa kemungkinan-kemungkinan yang
muncul
Perencana harus memahami karakteristik perencanaan
pendidikan seperti :
a. Suatu
proses rasional,yang direduksi dari fenomena masyarakat, diproyeksikan untuk
membenahi, ,mengembangkan dan menyempurnakan proses pendidikan masyarakat.
b. Bersifat
sisial, menyangkut hayat hidup orang banyak yang harus mempertimbangkan aspek
psikologis, social budaya, dan system nilai yang ada dalam masyarakat dan
fungsi kontrl terhadap arah ideology.
c. Rancangan
konseptual yang komprehensif dimana yang kebijakan dan tindakan yang dirancang
oleh kelompok dalam bentuk konsep tidak berdiri sendiri .
d. Konsep
dinamis yang dijamin suatu rencana dikonsruksikan dengna lentur ssehingga tidak
mungkin terjadi penyimpangan.
E.
ciri-ciri
perencanaan pendidikan
Perencanaan pendidikan berbeda dengan perencanaan
lainnya, sebab pendidikan secara umum menyangkut banyak orang dengan tingkat
umur, pemahaman, daerah dan kondisi demografi . berikut akan dijelaskan
beberapa cirri perencanaan pendidikan.
1. Luwes
atau tidak terikat dengan suatu idealism perorangan atai paradigma temporer.
2. Berkaitan
dengan masa depan yakni apa yang harus dilaksanakan untuk masa yang akan datang
berdasarkan data yang ada.
3. Berkesinambungan,
tidak terhenti pada satu terminal layaknya seperti proyek tetapi berkelanjutan.
4. Tidak
persaingan penguasa tetapi keinginan objektif dari tuntutan keadaan atau
keinginan bersama yang memiliki nilai guna.
5. Bukan
kerja kebijakan, tetapi hasil yang rasional.
6. Terintegrasi
dengan pengelolaan keseluruhan.
7. Dapat
membantu pembuat kebijakan baik kebijakan level rendah maupun kebijakan level
tinggi.
8. Membantu
mencapai tujuan pendidikan yang baik dan luas sesuia dengan sumber daya yang
ada.
9. Berpandangan
luas, tidak memihak personal, kelompok atau kepentingan lain, tetapi atas
analisa yang benar dan komprehensif.
10. Sistemik
, yaitu mudah dipahami dan dilaksanakan atas prosedur yang jelas dan tepat.
11. Peka
analisis, yakni tidak menganggap apa yang telah direncanakan adalah yang paling
benar, tetapi juga tidak percaya diri sehingga tidak memiliki kekonsistenan.
F.
Tujuan
perencanaan pendidikan
Perencanaan pendidikan bertujuan untuk mencapai
efisiensi pada proses penyelesaian masalah dan memerlukan paling sedikit tiga
tujuan, yakni:
1. Menegaskan
kebenaran yang berarti menemukan kenyataan yang dapat diterima orang lain,
2. Menetukan
serangkaian tindakan dimaksudkan untuk melihat gambaran pada masa depan yang
merupakan esensi dari perencanaan .
3. Membujuk
yang membutuhkan sehingga dapat memunculkn sikap personal, kegemaran,
prasangka, dan emosi yang dapat menentukan tindakan.
Dalam mencapai tujuan perencanaan pendidikan, ada
tiga dimensi peran yang harus dimilki oleh perencana, yaitu :
a. Jenis
tugas yang meliputi teknis atau administrasi dan yang berkenaaan dengan rencana
implementasi, aktivitas koordinasi perencanaan, dan politik.
b. Berkenaan
dengan pelanggan yang dilayani perencana,
c. Sponsor,
individu atau kelompok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perencanaan pendidikan adalah proses intelektual
yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta
memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi internal
yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan lain.
B.
Saran
Demikanlah makalah ini penulis susun, penulis
berharap para pembaca mampu memahami penjelasan tentang perencanaan pendidikan.
Karena masih banyak kekurangan maka penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah.
0 komentar