Saturday, November 8, 2014

URGENSI PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USAI DINI



Oleh Nova suntia yusni

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat komunikasi
Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain.      Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak.


RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah orgensi pengembangan bahasa anak usai dini

BATASAN MASALAH
©      Pengertian bahasa
©      Teori perkembangan bahasa anak usia dini
©      Beberapa permainan yang dapat mengembangan bahasa anak usia dini
©      Karakteristik perkembangan bahasa anak usia dini

TUJUAN PENULISAN
a.       Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak usia dini
b.      Untuk mengetahui cara mengembangan bahasa anak usia dini
c.       Untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kulaih ‘’metodologi pengembangan bahasa anak usia dini.
BAB II
                                                ISI   
ORGENSI PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USAI DINI

A.   PENGERTIAN
Bahasa adalah alat komunikasi
            Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain.     
Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak.
Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik . Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi
Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
            Bahasa juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum anak belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahaminya dengan baik .
            Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi.
Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan yang lain.           
Pendidik perlu menerapkan ide-ide yang dimilikinya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, memberikan contoh penggunaan bahasa dengan benar, menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan berkomunikasi secara aktif. Anak terus perlu dilatih untuk berpikir dan menyelesaikan masalah melalui bahasa yang dimilikinya. Kegiatan nyata yang diperkuat dengan komunikasi akan terus meningkatkan kemampuan bahasa anak. Lebih daripada itu, anak harus ditempatkan di posisi yang terutama, sebagai pusat pembelajaran yang perlu dikembangkan potensinya. Anak belajar bahasa perlu menggunakan berbagai strategi misalnya dengan permainan-permainan yang bertujuan mengembangkan bahasa anak dan penggunaan media-media yang beragam yang mendukung pembelajaran bahasa. Anak akan mendapatkan pengalaman bermakna dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dimana pembelajaran yang menyenangkan akan menjadi bagian dalam hidup anak.

B.   Adapun Beberapa Teori  Tentang Pengembangan Bahasa  Anak Adalah:
v  Teori "Behaviorist" oleh Skinner,
Mendefinisikan bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku yang dibentuk oleh lingkungan eksternalnya, artinya pengetahuan merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya melalui pengondisian stimulus yang menimbulkan respons. Perubahan lingkungan pembelajaran dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku anak secara bertahap. Perilaku positif pada anak cenderung akan diulang ketika mendapat dorongan yang sesuai dengan kemampuan anak dari lingkungannya. Latihan untuk anak harus menggunakan bentuk-bentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respons) yang dikenalkan secara bertahap, mulai dari yang sederhana sampai pada yang lebih rumit.
v  Teori "Nativist" oleh Chomsky",
Mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalam diri anak. Saat seorang anak dilahirkan, ia telah memiliki serangkaian kemampuan berbahasa yang disebut "Tata Bahasa Umum" atau "Universal Grammar". Anak tidak sekadar meniru bahasa yang ia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada. Ini karena anak memiliki sistem bahasa yang disebut Perangkat Penguasaan Bahasa (Language Acquisition Devise/LAD). Menurut teori ini, anak perlu mendapatkan model pembelajaran bahasa sejak dini. Anak akan belajar bahasa dengan cepat, terutama untuk bahasa kedua, sebelum usia 10 tahun.
v  Teori "Constructive" oleh Piaget, Vigotsky, dan Gardner,
Menyatakan bahwa perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain. Anak memiliki perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi melalui interaksi sosial anak akan mengalami peningkatan kemampuan berpikir. Pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa adalah anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan. Dalam kegiatan itu, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua usianya atau orang dewasa yang mendampingi pembelajaran dan mengajak bercakap-cakap, akan menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi atau melejitkan potensi kecerdasan bahasa yang sudah dimiliki anak. Oleh karena itu, pendidik perlu menggunakan metode yang interaktif; menantang anak untuk meningkatkan pembelajaran dan menggunakan bahasa yang berkualitas.

C.   Pengembangan Bahasa Anak Melalui Permainan
Pengembangan kemampuan dasar anak, termasuk berbahasa,  dapat dilakukan dengan strategi bermain. Ada beberapa jenis permainan yang dapat mendukung terciptanya rangsangan pada anak dalam berbahasa antara lain alat peraga berupa gambar yang terdapat pada buku atau poster, mendengarkan lagu atau nyanyian, menonton film atau mendengarkan suara kaset, membaca cerita (story reading/story telling) ataupun mendongeng. Semua aktivitas yang dapat merangsang kemampuan anak dalam berbahasa dapat diciptakan sendiri oleh pendidik. Pendidik dapat berimprovisasi dan mengembangkan sendiri dengan cara menerapkannya kepada anak sesuai dengan kondisi dan lingkungannya. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak sebagaimana dideskripsikan oleh Eli Tohonan Tua Pane (2009) adalah sebagai berikut.
©      Permainan ”Pilih Satu Benda”,
          Dilakukan dengan membagi kelas dalam beberapa kelompok.Tiap kelompok mendapatkan 10 macam benda. Anak kemudian diminta untuk memilih 5 dari 10 benda tersebut. Anak bisa memikirkan mana benda-benda yang lebih penting. Setelah beberapa saat, anak diminta untuk memilih 3 dari 5 benda tadi, akhirnya diminta memilih 1 benda saja. Kemudian setiap kelompok diminta berbicara untuk memberikan alasan mengapa mereka memilih benda tersebut. Tujuan permainan tersebut adalah melatih keterampilan berbicara anak.
©      Permainan “Menebak Suara Binatang”,
           Dilakukan dengan memberikan tulisan/gambar kepada setiap anak dan tidak boleh dibuka sebelum diperintahkan oleh guru. Kemudian setiap anak harus bersuara seperti binatang yang ada di dalam kertas yang diperolehnya (anak tidak boleh berbicara, hanya bersuara saja) dan mencari pasangan suara yang sama. ”Siapa yang tidak mendapatkan pasangan ? Tebak nama binatang itu !”. Tujuannya adalah membaca kata sederhana tentang nama binatang dan mengenali bunyi.
©      Permainan Moving family,
          Dilakukan dengan memposisikan anak-anak duduk dalam sebuah lingkaran lalu memberikan mereka potongan kertas bertuliskan ayah, ibu, kakak, adik. Kemudian pendidik menyebutkan tulisan itu, misalnya ”ayah”, maka anak yang membawa tulisan ayah dapat berdiri. Ketika pendidik mengucapkan ”ibu”, maka anak yang membawa tulisan ibu berdiri, dan ketika pendidik menyebutkan ”keluarga”, maka semua anak baik yang memegang tulisan ”ayah”, ”ibu”, ”anak” berdiri berdekatan. Tujuan permainan ini adalah mengenalkan tulisan untuk dibaca, mendengarkan bunyi.
©      Permainan ”Memancing Kata”: 
       Anak memancing kartu kata. Kata yang didapat anak kemudian dituliskan dalam secarik kertas. Tujuan : mengenalkan anak pada huruf-huruf, melatih anak untuk menulis kata.
©      Permainan ”Menyeberang Sungai”: 
        Dua anak diminta memegang ujung-ujung tali, kemudian menggerak-gerakkan tali itu di lantai. Sementara itu anak-anak lain bertanya,”Buaya, buaya, bolehkah aku menyeberang sungaimu ? Anak yang memegang tali bisa menjawab dengan mengajukan syarat tertentu bagi anak yang ingin menyeberang. Misalnya,” Ya boleh, jika kamu mengenakan kaos berwarna putih”. Maka anak yang berkaos putih dapat segera melompati tali yang digoyang-goyang. Demikian berulang-ulang dengan persyaratan yang diajukan oleh pemegang tali berbeda-beda.Tujuannya: mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
©      Permainan ”Cerita Yang Diperagakan”: 
             Pendidik dan anak menyusun suatu kesepakatan, bahwa pendidik akan membacakan cerita, dan jika menyebutkan kata-kata tertentu, maka anak telah sepakat untuk membentuk gerakannya.
©      Permainan ”Menulis Dengan Badan”: 
        Anak diminta membayangkan bahwa tubuhnya sebagai pensil, sehingga anak dapat menulis huruf menggunakan badannya. Anak bergerak sesuai bentuk huruf. Anak yang lain diminta menebak. Kegiatan ini dapat dikembangkan dengan kata dalam beberapa huruf, misalnya : madu, dsb. Tujuan :melatih menulis dan membaca huruf.

D.   KARAKTERISTIK
Anak TK adalah individu yang mengalami suatu proses pertumbuhan dan perkembangan.
Fungsi perkembangan bahasa bagi anak TK
Menurut Depdiknas (2003 : 105) fungsi pengembangan bahasa bagi anak TK adalah :
q   Sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan.
q   Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak.
q  Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak.
q  Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain.

Berbahasa secara umum ber fungsi  untuk mcncapni tujuan anak, misalnya:
Ø  Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
Ø  Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
Ø  Sebagai alat untuk membina hubungan sosial.
Ø  Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
Ø  Untuk dapat mcmpengaruhi pikiran dan peiasaan orang lain
Ø  ) Untuk mempengaruhi perilaku orang lain

Pengembangan kemampuan berbahasa anak (Direktorat Pembinaan TK dilakukan dengan tujuan (sebagai berikut:
Ø   Agar anak dapat mengolah kata secara komprehensif.
Ø  Agar anak dapat mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh orang lain.
Ø   Agar anak mengerti setiap kata yang didengar dan diucapkan, mengartan dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain.
Ø  Agar anak dapat berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.

Karakteristik perkembangan kemampuan berbahasa anak TK atau anak usia prasekolah menurut Allen dan Marot (2010: 132 – 133)  adalah sebagai berikut:
*      Berbicara tentang benda, kejadian, dan seseorang yang tak ada di sekitarnya : “Rudi punya mobil-mobilan”.
*      Berbicara tentang apa yang dilakukan orang lain: “Mama sedang memasak di dapur’.
*      Menambah informasi mengenai apa yang baru dikatakan: “Iya, lalu ia rebut lagi mainanku”.
*      Menjawab pertanyaan sederhana dengan tepat.
*      Semakin banyak mengajukan pertanyaan, terutama tentang lokasi dan identitas benda atau orang.
*      Menggunakan bentuk percakapan yang semakin banyak yang membuat percakapan terus berlanjut: “Lalu apa yang ia lakkan? “Bagaimana dia bias bersembunyi?”
*      Menarik perhatian orang terhadap dirinya, benda, atau kejadian di sekitarnya: “Lihat helikopterku dating”.
*      Menyuruh orang lain melakukan sesuatu terlebih dahulu: “Ayo melompat ke dalam air. Kamu dulu.”
*  Bisa melakukan interaksi social yang menjadi kebiasaan: “Hai,” “Tolong”.
*      Berkomentar terhadap benda dan kejadian yang sedang berlangsung: “Ada kambing.”
*      Kosakatanya meningkat, anak sudah mampu menggunakan 300 sampai 1000 kata.
*      Mengucapkan sajak sederhana dan menyanyikan lagu. 
*      Mengucapkan perkataan yang jelas hamper setiap waktu.
*      Mengucapkan frasa kata benda yang dikembangkan: “Anjing besar berwarna coklat.”
*      Mengucapkan kata kerja dengan kata “sedang”, menggunakan pengulangan kata untuk bentuk jamak.
*      Mengungkpkan kalimat negatif dengan menyelipkan kata “bukan” atau “tidak” sebelum kata benda atau kata kerja sederhana: “Bukan bajuku.”
*      Menjawab pertanyaan mengenai benda atau kejadian yang dikenal anak: “Apa yang sedang kamu lakukan?”  “Apa ini” dan “Di mana?”

Langkah-langkah untuk membantu perkembangan bahasa anak :
a.        Membaca.
Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling penting yang dapat dilakukan bersama anak setiap hari. Ketika orang tua membaca, tunjuklah gambar yang ada di buku dan sebutkan nama dari gambar tersebut keras-keras. Mintalah anak untuk menunjuk gambar yang sama dengan yang ada sebutkan tadi. Buatlah kegiatan membaca menjadi menyenangkan dan menarik bagi anak dan lakukanlah setiap hari.
b.      Berbicaralah mengenai kegiatan sederhana yang orang tua dan anak lakukan dengan menggunakan bahasa yang sederhana.
c.       Perkenalkan kata-kata baru pada anak setiap hari, dapat berupa nama-nama tanaman, nama hewan ataupun nama makanan yang disiapkan baginya.
d.      Cobalah untuk tidak menyelesaikan kalimat anak. Berikan kesempatan baginya untuk menemukan sendiri kata yang tepat yang ingin dia sampaikan.
e.       Berbicaralah pada anak setiap hari, dan pandanglah mereka ketika berbicara atau mendengarkan mereka. Biarkan mereka tahu bahwa mereka sangat penting.
Pengembangan bahasa di TK ialah usaha atau kegiatan mengembangkan kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa.
            prinsip-prinsip  yang harus kita perhatikan saat pengembangkan bahasa anak TK sebagai berikut :
      Tiap anak diberi kesempatan yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bahasanya.
      Dalam memelihara ketertiban, spontanitas anak sebaiknya jangan ditekan dan sebaiknya disalurkan.
      Pendidikan bahasa hendaknya diberikan dalam suasana keakraban antara guru dengan murid.
      Bahan untuk mengembangkan bahasa anak, hendaknya memenuhi syarat-syarat seperti :
Ø  Di ambil dari lingkungan anak.
Ø  Sesuai dengan usia dan taraf perkembangan anak.
Ø  Mengandung unsur-unsur yang merangsang perkembangan intelegensi, fantasi, social dan moral.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan yang lain.           
Pendidik perlu menerapkan ide-ide yang dimilikinya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, memberikan contoh penggunaan bahasa dengan benar, menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan berkomunikasi secara aktif. Anak terus perlu dilatih untuk berpikir dan menyelesaikan masalah melalui bahasa yang dimilikinya..
Adapun beberapa teori  tentang pengembangan bahasa  anak adalah:
v  Teori behaviorist
v  T eori Nativist
v  Teori Constructive
            Anak TK adalah individu yang mengalami suatu proses pertumbuhan dan perkembangan.
Fungsi perkembangan bahasa bagi anak TK
Menurut Depdiknas (2003 : 105) fungsi pengembangan bahasa bagi anak TK adalah :
q   Sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan.
q   Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak.
q  Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak.
q  Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain.

Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalan ini penulis banyak menemukan kesulitan dan kemampuan penulis juga terbatasa, untuk itu penulis meminta kritik san saran yang membangan, semoga makalah ini bermaanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Siti Aisyah dkk. (2007) Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Load disqus comments

0 komentar