Saturday, November 8, 2014

PROSES SOSIAL



Oleh Nova suntia yusni

BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Manusia Sebagai Makhluk Biososial
Kepribadian atau personalitas bukanlah merupakan hal yang diwarisi, yang diperolehnya dari keturunan, tetapi personalitas itu adalah hasil resultans dari pada proses interaksi sosial, secara fundamental antara individu dengan individu di dalam dan dengan seluruh pola kebudayaan yang ada di sekitar individu individu, baik materil maupun non materil, baik individual maupun sosial.
       Manusia itu dilahirkan didalam masyarakat mempunyai tata tertib dan penghidupan serta pola tingkah laku yang komplek. Untuk menganalisa betapa pengaruh kebudayaan kepada pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi orang dewasa yang berkepribdian sempurna atau integral, demikian juga betapa kekuatan kekuatan atau faktor faktor keturunan biologis pada manusia yang menjadi milik pribadi sebagai individualitas dapat menjamu kepribadian seseorang.
Suatu persolan dalam penyelidikan kehidupan manusia adalah gerangan yang akan terjadi seandainya manusia (anak) di dalam pertumbuhan dan perkembangan dipesahkan dari alam kehidupan kulturil manusia. Jawaban dari pada masalah ini adalah akan memecahkan persoalan tentang determinasi biologis pada kepribadian manusia. Artinya bahwa kepribadian manusia itu sungguh sungguh di tentukan oleh faktor faktor keturunannya secara absolut. Ad beberapa cerita atau tulisan tulisan yang menggambarkan begaimana nasib manusia yang terisolasikan oleh kebudayaannya, misalnya cerita cerita Robinson Cruse, Amala dan Kemala, Anna dan sebagainya.
Persoalan lain ialah kalau kebdayaan masyarakat benar benar dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia secara mutlak, betapakah hal itu dapat di buktikan? Adanya dua persoalan tersebut diatas mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah sebagai akibat adanya dua pandangan yang bertentangan satu sama lain tentang hakikat pertumbuhan manusia.
*      Pertama
Ialah padangan dari nativisme, yang di pelopori oleh Schopenhauter, yang mengatakan bahwa manusia itu akan berkembang menjadi manusia yang bagaimana, hal ini bergantung dari pada naturisnya, bergantung dari pembawaannya.
*      Kedua
Merupakan pandangan yang berlawanan dengan pandangan netivisme ialah pandangan emperisme yang dipelopori oleh John Locke, yang mengatakan bahwa bayi ketika lahir itu ibarat kertas yang masih putih bersih, ibarat tabularasa di dalam jiwanya, dan akan tumbuh berkembang menjadi apa anak itu kelak kemudian hari bergantung dari pengaruh luar yang datang.
*      Ketiga
Merupakan perpaduan antara kedua pandangan tersebut di atas ialah pandangan konvergensi, yang ditokohi oleh Wiliam stern yag mengatakan bahwa peryumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan oleh faktor faktor endogen (pembawaan) dan exogen, faktor dari luar (milieu alamiah dan sosio kultural)
            Untuk mendapatkan bukti bukti kebenaran atau dari pendapat pendapat tersebut diatas  dibawah ini akan diuraikan beberapa hasil penyelidikan yang pernah di jalankan oleh sarjana sarjana pendidikan. Di indonesia pada tanggal 17 Oktober 1920 di kemukakan dua orang anak yang dipelihara oleh singan dan kemudian di pelihara oleh Mrs. Singh. Anak yang pertama 2 tahun dan yang kedua berumur 8 bulan. Sesampainya dirumah kedua anak tadi berjalan merangkak, mengeluarkan suara suara yang tidak berketentuan makan daging, minum susu seperti anjing atau singa. Anak yang pertama di namakan Amala oleh Mrs. Singh dan meninggal setahun kemudian setelah dipeliharanya. Anak yang kedua dinamakan Kamala hidup 9 3 tahun. Selama waktu ini kamala belajar berdiri  dan berjalan tegak, dapat menguasai bahasa seumur anak 5 tahun dan dapat menerima pola pola tingkah laku yang normal, termasuk harga diri. Setingkat demi seringkat dia sadar akan peran sosialnya, dia tahu sikap orang lain kepadanya, dia mengerti tanggung jawab tugas tugas sederhana dirumah.
            Dari contoh diatas dapatlah diutamakan bahwa lingkungan sosial merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
            Dapatlah dikemukakan bahwa hakikat manusia itu adalah pribadi yang tumbuh dan berkembang di dalam pergaulan manusia, didalam interaksi sosial. Pribadi mana mempunyai kemampuan kemampuan potensial dari struktur biologis manusia dan dikembangkan oleh struktur sosial manusia sehingga dengan kata lain bahwa hakikat manusia adalah makhluk biososial.

B.     Interaksi Sebagai Dasar Dari Proses Sosial
            Masyarakat dapat kita pelajari, baik dari sudut bentuknya maupun dari fungsi masyarakat. Kalau masyarakat itu kita lihat dari segi bentuknya, maka kita membicarakan, group, asosiasi dan lain-lain golongan yang tedapat dalam masyarakat. Sedangkan kalau kita mempelajari bekerja atau bergeraknya masyarakat,maka kita menkaji proses sosial.
            Dengan proses sosial kita maksudkan”cara-cara interaksi(aksi dan reaksi) yang dapat kita amati apabila individu-individu dan kelompok-kelompok bertemu dan mengadakan sistem .perhubungan mengenai cara-cara hidup yang ada. Dengan kata lain , apabila dua orang atau lebihsaling berhubungan ( mengadakan interaksi), maka akan terjadi proses sosial, proses ini dapat terjadi antara orang dengan orang , orang dengan kelompok, kelompok  dengan kelompok. Yang satu memberikan dorongan kepada lain, yang dibalas dengan reaksi secara timbal –balik.
            Masyarakat dalam aspeknya yang dinamis, terdiri dari individu-individu dan kelompok- kelompok yang berada dalam interaksi sosial dengan interaksi sosial kita maksudkan, pengaruh timbal balik antara individu  dengan golongan  di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.
Atau dengan group lain, proses dua arah dimana setiap individu atau group  menstimulir yang lain dan mengubah tingkah laku dari pada partisipan.

Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah :
*      Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.
*       Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam.
*      Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
*      Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
*      Simpati adalah proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
*      Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.

C.    Unsur-Unsur Dasar Interaksi Sosial





D.    Bentuk-bentuk proses sosial
Bentuk-bentuk prose sosial itu dapat terjalin secara terus-menerus,bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tampa berujung. Diantaranya :
1.      Kerja sama
Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktifitas tertentu yang di tujukan untuk mencapai tujuan bersama saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-masing.
            Roucek dan wirren mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Dia adalah suatu proses sosial yang paling dasar. Biasanya kerja sama melibatkan pembagian tugas dimana setiap orang mengerjakan suatu pekerjaaan yang merupakan tanggung jawab demi tercapainya tujuan bersama.
Menurut charles horotn cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memehuni kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama.  Kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama dalam buku sosiologi suatu pengantar ada 3 bentuk kerja sama yaitu :
a.       Bargaining, yaitu : pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
b.      Co-optation yaitu : suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan  atau pelaksanaan polotik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilisasi organisasi yang bersangkutan.
c.       Coalition yaitu : kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

2.      Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha dari sesorang untuk mencapai suatu yang lebih dari pada yang lain.
Menurut soedjono dirdjosisworo persainagn adalah : suatu kegiatan yang berupa perjuangan  sosial untuk mencapai tujuan, dengan bersaing terhadap yang lain, namun secara damai atau setik-tidaknya dengan tidak menjatuhkan.
Sesuatu itu bisa terbentuk harta benda atau popularitas terntentu, persaingan biasanya bersifat individu, apabila hasil dari persainagn itu di anggap cukup untuk memenuhi kepentingan pribadi. Tetapi jika tidak  maka persainagn dua kelompok yaitu antara kelompok kerjasama dengan kelompok kerja sama yang lainnya. Dengan kata lain seseotang itu akan lebih beruntung jika tidak bekerja sama dengan ornag lain. Orang lain tidak memperkecil hasil suatu kerja.
Persaingan ini dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu : persaingan pribadi dan persainagn kelompok.
Persainagn pribadi adalah :persainagn yang berlangsung antar individu dengan individu atau antara individu dengan kelompok secara langsung.
Persainagn kelompok adalah: persaingan yang terjadi antara kelompok dengan kelompok lain.
Bentuk kegiatan ini di dorong oleh motivasi oleh :
1.      Mendapatkan status sosail
2.      Memperoleh jodoh
3.      Mendapatkan kekuasaan
4.      Mendapatkan nama baik.
5.      Mendapatkan kekayaan. Dll

3.      Pertikaian dan pertentangan
Pertikaian adalah bentuk persainagn yang berkembang secara negatif artinya : di satu pihak bermaksud mencelakakan atau paling tidak beruhasa untuk menyingkirkan pihak lainnya. Singkatan pertikaian dapat di artikan sebagai  usaha penghapusan pihak lian
Menurut soedjono pertikain adalah : suatu bentuk dalam interaksi sosial  dimana terjadi usaha-usaha suatu pihak menjatuhkan pihak yang lain untuk menjadi rivalnya.
Persaingan atau kompetisi adalah proses sosial yang ditandai oleh persaingan untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya, persaingan untuk mencapai pekerjaan atau jabatan tertentu, atau persaingan siswa di sekolah untuk mencapai peringkat pertama di kelas.
Pertentangan atau pertikaian penyesuaian kembali, jika fungsi norma-orma sosial dan toleransi antara pribadi masih cukup kuat. Kecuali itu pertikaian dapat pula membantu memperkuat kembali norma-norma sosial yang hampir tidak berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini pertikaian merupakanproses penyesuaian antara norma-norma  yang lama dengan norma-norma sosail yang baru sesuai dengan kepentinga yang di butuhkan dalam masayarakat tertentu.
4.      Akomodasi
Adalah : suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Akomodasi sebenarnya suatu bentuk proses sosial yang merupakan perkembangan dari bentuk pertikaian, dimana masing-masing  pihak melakukan penyesuain dan berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling bertentangan.
Menurut soedjono akomodasi adalah : suatu keadaan dimana suatu pertikain atau komplik mendapat penyelesaian sehingga terjaling kerjasama yang baik kembali.
Tujuan akomodasi adalah :
a.       Untuk mengurasi pertentangan antara orang per orangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham. Akomodasi disini bertujuan untuk menghasilkan satu sintesa antar kedua pendapat tersebut, agar menghasilkan satu pola yang baru.
b.      Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
c.       Bisa menyatukan kelompok-kelompok yang terpisah atau yang berkasata.
d.      ,engusahakan peleburan anrata kelompok-kelompoksosail yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti yang luas.



Sumber:
Ahmadi, Abu.1982.sosiologi pendidikan.surabaya:bina ilmu.
Tambahan..

Load disqus comments

0 komentar