Oleh Nova suntia yusni
PENDAHULUAN
Latar belakang
PENDAHULUAN
Latar
belakang dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa sebenarnya
peran manusia hidup di dunia.
Seperti
kita ketahui manusia adalah makhluk yang perlu di didik dan dan bisa mendidik,
di dalam makalah ini dapat kita ketahui kenapa manusia perlu bantuan, sejak
lahir manusia sangat lemah, itu si perlukan bantuan untuk kuat dengan cara
mengajar hal-hal yang bermanfaat.
Manusia
sebagai makhluk terbuk, kasih sayang dan kepercayaan untuk memberikan bantuan
dalam melangsungkan kehidupan anak, disini peran orangtua sangat besar, dalah
proses inilah dia menentukan kepribadian, arah hidup, corak, dan tujuan
hidupnya karena tidak disodorkan alat yang siap di pakai.
Manusia
sebagai makhluk yang perlu dan dapat dididik. Manusia dapat mendidik yang
menjadi objek tidak begitu saja mau menerima apa yang didikan kepadanya, dan
juga kerjasama dengan objek kegiatan itu dan lingkungan pendidikan itu.
Rumusan masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah manusia sebagai makhluk pendidik.
Batasan
masalah
a Manusia
sebagai makhluk yang perlu dididik.
a Dunia
manusia adalah dunia terbuka.
a Manusia
sebagai makhluk yang perlu dan dapat dididik.
a Batasan-batasan
pendididik.
Tujuan penulisan
Ø Untuk
mengetahui kenapa manusia pelu dididik.
Ø Untuk
mengetahui dunia manusia.
Ø Untuk
mengetahui batasan pendidikan.
Ø Untuk
memenuhi tugas akhir semester mata kuliah filsafat pendidik.
Manfaat penulisan
v Sebagai
suatu pedoman mengetahui kenapa manusia pelu dididik.
v Sebagai
alat untuk mengetahui dunia manusia.
v Sebagai
pedoman untuk mengetahui batasan pendidikan.
v Untuk
memenuhi tugas akhir semester mata kuliah filsafat pendidik.
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIKAN
A.
Manusia
Sebagai Makhluk Yang Perlu Bantuan
Dibandingkan
dengan makhluk lain manusia dalam kehidupannya layak mirip hewan, dia makan,
dia bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak, dan juga mempertahankan
diri kalau ada bahaya, tapi dia mempunyai keahlian-keahlian khusus dan pola
kehidupannya serta martabat manusia diatas hewan: dengan kesadaran akan
kemungkinan dan kemampuan menggunakan lat sekaligus merupakanpermulaan manusia
yang berbudaya dan kehidupan hewan
Perbedaan
dalam struktur yang kecil saja dalam kehidupan manusia dapat berakibat yang
jauh pada kemampuan dan kemungkinan manusia, karena manusia adalah makhluk yang
aktif dan kreatif dalam kehidupan alam lingkunganya, kesadaran akan dirinya
mencakup pula kesadaran akan kemampuan an ketidakmampuannya.
Manusia
tampil dalam corak kehuidupan yang beragam. Itulah salah satu kehidupan manusia
saat ini baik dalam status sosialnya, ekonomi, pandangan sikap tujuan, kebiasaan,
prilaku, pekerjaan dan pencarianya,
dalam segala penampilan.
Kerena
manusia tidak dilahirkan dala satu spesialisasi tertentu, berbeda dengan hewan,
misalnya ikan dilahirkan denga kemamouan
berenang, burung dengan kemampuan terbang, dll.sedangkan kita manusia
dilahirkan terlalu dini sebelum ia mendapatkan atau dipersiapkan dengan suatu
spesialisasi tertentu, sebelum ia menolong dirinya sendiri ia telah terlanjur
di lahirkan akibatnya :
·
Setelah dewasa manusia menunjukan keragaman dalam
memenuhi kebutuhan primer makanan, lindungan, pergaulan, bahasa yang digunkan,
cara mempertahankan diri dan tantangan lingkungan dan sebagainya.
·
Kerena saat dilahirkan
manusia tidak memiliki spesialisasi tertentu maka spesialisasi itu diperolehnya
setelah dia lahir..
Memang
manusia dilahirkan demikian yang belum dapat menolong dirinya sendiri, juga
dala hal yanng vital bagi kelangsungan
hidupnya, oleh kerena itu pada saat tersebut dan masih lama setelah itu masih
perlu dibantu, denga kata lain pada saat manusia berada dalam keadaan perlu
bantuan dari fihak lain, dan tampa bantuan tersebut mustahil manusia
melangsunga hidupnya.
B.
Dunia
Manusia Sebagai Dunia Terbuka
Proses
saling mengisi dan membimbing tidak dirasak sebagai suatu yang rumit dan sulit,
orang tua merasa bertanggung jawab, kasih sayang dan kepercayaan untuk
memberian bantuan kepadanay dalam rangaka memungkinkan kelangsunga kehidupanya,
karena anak itu dalah anaknya, sedangakan anak merasa wajar perlu bantuannya
dipenuhi oleh oranga tuanya.
Dalam
proses inilah dia menentukan kepribadian eksistensinya, arah hidup, corak, arah
dan tujuan hidupnya karena baginya tidak disodorkan alam siap pakai ( readi to
wear ). Untuk memenuhi kebutuhan teori retardasi dan blok membatasi perbedaan
manusia denga hewan :
·
Inisiatif dan daya
kreasi manusia
·
Kemampuan manusia untuk
merealisasikan kehidupannya.
·
Kesadran amnusia akan
lingkungan.
·
Keterarahan kehidupan
manusia kepada lingkungannya.
·
Kesadarab dan tugas
manusia dalam lingkunga hidupnya.
Bagi
manusia lingkungan tidak sekedar “umbgebung”atau yang melingkunginya melainkan
mengundangnya untuk mengolah dan
mengharapkannnya serta sebagai lapangan pekerja aan.
Mengenai perbuatan manusia dengan
lingkungannya terdapat (2) dua pandangan
ekstrim yang saling berlawanan :
1.
Pandangan
LEIBNIZ Teori Monade
Yang memandang pribadi aktif dan dalam,tanpa
mendapat pengaruh dari luar.sehingaa manusia merupakan penyebab,bukan akibat
dan lingkungannya .
2.
pandangan
epifenomenalis
Yang
menganggap pribadi hanyalah efek atau akibat dan sistem perserapan yang tidak
berdaya sama sekali .kalau pandangan itu tidak dapat diterima karena manusia
sekaligus sebagai akibat dan penyebab ,causa maupun efek pasif maupun aktif
terhadap lingkungannya .ia mampu untuk memilih dan bennisiatif , akan tetapi
juga eksistensinya tidak dapat dilepaskan dan lingkungannya (brightman).
Beberapa pendapat para ahli tentang manusia
yaitu :
Manusia bukan benda . manusia adalah dialog
,sehingga ia selalu ada dalam pertautan dengan lingkungannya dan kita hanya
dapat menemukannya dalam keadaan
seutuhnya manakala ia berada dalam situasinya . akan tetapi sebalik nya ,
setiap pelukisan situasi kongkrit selalu menunjuk kepada orang yang
menguhuninya (v. D. Berg 1954)
Dunia
manusia tidak merupakan sesuatu yang selesai , melainkan yang harus digarapnya
. manusia menghayati dunianya sebagai suatu penugasan (vloemans )
Manusia mendunia
dalam dunianya manusia bukan makhluk yang polos . manusia adalah makhluk yang
terarah . terarah pada lingkungan . terarah pada tuhan , kepada benda benda sekitar , kepada sesama
manusia ,kepada dirinya sendiri ,kepada dunia dan dunia tiadalah tertutup
baginya .(drijarkara).
C.
Manusia
Sebagai Makhluk Yang Dapat dan Perlu di Didik
Rumusan
langeveld lebih dekat pada sasarannya manusia sebagai “animal education”manusia
hewan yang perlu dididik ,agar ia dapat
melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri .
dan “animal
educabile” bahwa manusia itu adalah hewan yang dapat dididik :
1.
manusia
dapat dididik
Yang
menjadi objek kegiatan tidak begitu saja mau menerima apa yang dididikkan
kepadanya.suatu kegiatan yang keberhasilannya tercapai tidak semata-mata karena
kegiatan itu sendiri, melainkan dengan kerjasama dengan objek keigatan itu .
suatu kegiatan yang bahkan arah dan tujuannnya turut ditentukan oleh objek
kegiatan itu. Pendidik dan anak didik saling mengisi dan mengimbangi .
pendidikan adalah pemberian bantuan pada anak dalam rangka mencapai
kedewasaannya.
1. Bahwa yang
dibantu bukan tidak bisa apa-apa.
2. Bahwa pencapaian kemandirian harus di mulai dengan menerima realita .
Selanjutnya lungeveld menjelaskan :
·
Manusia adlah makhluk
sosial, dia harus bergaul denga sesama manusia.
·
Manusia mempunyai
eksistensinya sendiri.
·
Manusia bersusila dan
bermoral untuk mengarahkan perbuatanya.
·
Manusia unik tidak ada
identik dengan yang lainya.
2.
manusia
sebagia makhluk yang perlu dididik.
Pengajaran dan
latihan saja belumcukup membuat bertindak susila untuk itu perlu pendirian
karena:
·
Manusia tidak
dilahirkan secara dewasadan dia tidak dapat bertindak secara mandiri dan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.
·
Kemampuan u tuk hidup
tidak cukup untuk memperkaya pada instingnya saja yaiyu pebuatan dalam dirinya.
·
Tidak mengikuti
dorongan-dorongan nafsu saja yang tidak selaras dengan marthabat manusiawi.
D.
Batas-
Batas Pendidikan
Sekarang batas kemungkinan di didik berdasarkan dua
hal :
·
Ada hal alami yang
dibawa anak sejak lahir yaitu bakat dan jenis kelamin
·
Ada ajar yaitu pengaruh
orang sekitar.
·
Ada dasar dan ajar yang
bergabung keduanya.
KESIMPULAN
A.
Manusia
Sebagai Makhluk Yang Perlu Bantuan
Dibandingkan
dengan makhluk lain manusia dalam kehidupannya layak mirip hewan, dia makan,
dia bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak, dan juga mempertahankan
diri kalau ada bahaya, tapi dia mempunyai keahlian-keahlian khusus dan pola
kehidupannya serta martabat manusia diatas hewan: dengan kesadaran akan
kemungkinan dan kemampuan menggunakan lat sekaligus merupakanpermulaan manusia
yang berbudaya dan kehidupan hewan
B.
Dunia
Manusia Sebagai Dunia Terbuka
Proses
saling mengisi dan membimbing tidak dirasak sebagai suatu yang rumit dan sulit,
orang tua merasa bertanggung jawab, kasih sayang dan kepercayaan untuk
memberian bantuan kepadanay dalam rangaka memungkinkan kelangsunga kehidupanya,
karena anak itu dalah anaknya, sedangakan anak merasa wajar perlu bantuannya
dipenuhi oleh oranga tuanya.
C.
Manusia
Sebagai Makhluk Yang Dapat dan Perlu di Didik
Rumusan
langeveld lebih dekat pada sasarannya manusia sebagai “animal education”manusia
hewan yang perlu dididik ,agar ia dapat
melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri .
D.
Batas-
Batas Pendidikan
·
Ada hal alami yang
dibawa anak sejak lahir yaitu bakat dan jenis kelamin
·
Ada ajar yaitu pengaruh
orang sekitar.
·
Ada dasar dan ajar yang
bergabung keduany
KRITIK
DAN SARAN
KRITIK
Saya
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini saya sangat banyak menemukan
kesulitan untuk itu saya mengharapkan kritik yang sifatnya membangun bagi saya
untuk kedepannya, seperti kita ketahui bahwa pepatah mengatakan ‘’ tak ada
gading yang tak retak’’
SARAN
Ø Dengan
mempelajari manusia sebagai makhluk pendidik kita sebagai mahasiswa atau pun
sebagai calon pendidik diharapkan bisa menerapkan bagaimana seharusnya
mendidikan manusia ataupun diri sendiri agar menjadi manusia seutuhnya.
Ø Manusia
tampil dari corak kehidupan yang beragam dan berasal dari latar belakang yang
berbeda untuk itu dengan mempelajari hal ini bisa menyesuaikan diri sengan
manusia lainya.
Ø Karena
manusia itu unik, kebutuhan yang beragam, dengan mempelajari hal ini manusia
bisa beritegrasi dengan lingkungan nya dalam menjalankan kehidupan dan mencapai
tujuan dari kehidupan itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin. 2000. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:
Bumi Aksara.
Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam.
Jakarta: Ciputat Press.
Zuhairini, dkk. 2004. Filsafat Pendidikan Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
WWW.Google.com makhluk pedagogis menurut islam. 29 oktober
2010. Pukul 20.29 WIB
WWW.Google.com. Hakikat manusia sebagai makhluk pedagogis
menurut islam. 29 oktober 2010. Pukul 20.45 WIB.
Zen,
Zulhendri.filsafat pendidikan.padang.
0 komentar