Wednesday, June 17, 2015

EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI



A.    PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DI TK
Terdapat beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam melakukan evaluasi. Berapapun baiknya prosedur evaluasi di ikuti dan di sesmpurnanya terknik evaluasi di terapkan, apabila tidak di padukan dengan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi pun akan kurang dari yang di harapkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah
a)      Berpusat pada anak
Penilaian yang dilakukan hendaknya berpusat pada semua aktivitas yang dilakukan oleh anak. Penilaian ini bertugas melakukan pengamatan terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh anak setiap saat, dimana saja dan kapan saja tanpa harus menunggu waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan.
b)      Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan proses belajar anak didik sebagai hasil kegiatan pembelajaran.
c)      Menyeluruh atau keterpaduan.
Perubahan prilaku dalam tujuan pembelajaran perlu di capai secara menyeluruh baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, prilaku, nilai, serta keterampilan. Penilain bersifat menyeluruh apabila penilaian di gunakan mencakup aspek proses dan hasil pengembangan yang secara bertahap menggambarkan perubahan prilaku.
d)     Lebih mementingkan dari pada hasil
Penilain pada anak sebaiknay mementingkan pada pengamatan yang dilakukan selama prose yang berlangsung dan bukan pada hasil akhrinya saja. Penilain yang paling baik  dilakukan saat anak melakukan aktifitas belajar dan bermain. Untuk itu penilaian di lakukan tidak selalu’’ paper and
pencilpes’’, tetapi lebih kepada pengamatan secara lamhsung terhadap aktifitas anak.
e)      Berorinetasi pada tujuan.
Penilaian di tk berorientasi kepada kompetensi yang di harapkan, proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
f)       Objektif dan alamiah.
Dalam melakuakn penilain di uasahakan seobjektif mungkin yaitu penilai hanya memperhatiakn obejnya. Perasaan-perasaan, keinginan-keingina, prasangka-prasangka penilai sedapatkan mugnkin harus di kesampingkan pada saat menilai. Penilai juga harus memperhatiak perbedaan-perbedaan yang keunikan perkembangan setiap anak, sehingga penilai tidak memberikan penafsiran yang sama pada setiap anak.
g)      Mendidik
Hasil penilai harus dpaat digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada semua anak dalam menigkatkan hasil pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil penilain harus di  nytakan dan dapat di rasakan sebagai penghargaan bagi anak yang belum berhasil. Dengan demikian, usaha penilaian dalam memperkuat prilaku dan sikap yang positif.
h)      Konsiten dan jujur.
Penilai yang dilakukan oleh dua orang penilai akan lebih dapat di  di pertanggung jawabkan ketika membuat rekomendasi atau menentuksn tindak lanjut.
i)        Kebermaknaan.
Hasil penilain harus bermakna bagi giri, orangtua, anak didik dan pihak-pihak lain yang membutuhakn utnuk menignktakan pertumbuhndan perkembangan anak.
j)        Kesesuain.
Penilaian harus memperhatikan adanya keseian antara apa yang di ajarkan di tk dengan laporan yang di buat.
Adapun prinsip-prinsip lain yang juga harus kita perhatikan yaitu :
ü  Keterpaduan.
Evaluasi merupakan komponen integral dalam program pengajaran di samping tujuan intrusksional  dan materi serta metode pengajaran. Tujuan intruksional, materi dan metode pengajaran, serta evaluasi erupanakn tiga kesatuan terpadu yang tidak boleh di pisahkan. Karena itu, perencanaan evaluasi harus sudah di tetapkan pada waktu penyusunan satuan pengajaran sehingga dapat di sesuaikan secara harmonis dengan tujuan intuksional dan materi pengajaran yang hendak di sajikan.
ü  Keterlibatan siswa.
Prinsip ini berkaitan erat dengan metode belajar CBSA yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif, siswa mutlak. Untuk dapat mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar-mengajar yang di jalaninya secara aktif. Siswa membutuhkan evaluasi. Dengan demikian, evaluasi bagi siswa merupakan kebutuhan, bukan suatu yang ingin di hindari.
ü  Koherensi.
Dengan prinsip koherensi di maksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah di sajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak di ukur.
ü  Pedagogis
Evaluasi dan hasilnya  hendaknay dapat di pakai sebagai alat motivasi untuk siswa dalam kegiatan belajar. Hasil evaluasi hendaknya dirasakan sebagai ganjaran yakni sebagai penghargaan bagi yang berhasil tetapi merupakan hukuman bagi yang kurang berhasil.
ü  Akuntabilitasi
Sejauh mana program pengajaran di sampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan. Yang berkepentingan adalah orangtua, masyarakan dan lingkunga.

B.     KARAKTERISTIK EVALUASI DI TK
Kegiatan evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karakteristik penting, diantaranya sebagai berikut :
       Memiliki implikasi tidak langsung terhadap anak yang dievaluasi. Hal ini terjadi misalnya seorang guru melakukan penilaian terhadap kemampuan yang tidak tampak dari anak. Apa yang dilakukan adalah dia lebih banyak menafsir melalui beberapa aspek penting yang diizinkan seperti melalui penampilan, ketrampilan atau reaksi mereka terhadap sesuatu stimulus yang diberikan secara terrencana.
       Lebih bersifat tidak lengkap. Dikarenakan evaluasi tidak dilakukan secara kontinkontinu maka hanya merupakan sebagian fenomena saja.
       Mempunyai sifat kebermaknaan relative. Ini berarti, hasil penilaian tergantung pada pokok ukur yang digunakan oleh guru. Disamping itu, evaluasipun tergantung dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan.
       Proses kegiatan evaluasi tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku pada umunya.

C.    MANFAAT EVALUASI DI TK

       Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar.
       Memberikan informasi kepada orangtua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anaknya untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan serta motovasi.
       Sebagai bahan pertibangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak didik yang memingkunkan anak didik mencapai kemampuan secara optimal.
       Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan pembinaan selajutnya.
       Sebagai pengukur  apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum
       Sebagai alat ukur apakah proses belajar mengajar telah berjalan sesuai rencana
       Untuk melakukan penempatan yang sesuai kepada anak tentang pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya
       Untuk mengetahui kelemahan anak dan memberikan solusi penyembuhan atau penyelesaian kepada anak yang mengalami kesulitan

D.    PENGGUNAAN HASIL EVALUASI DI TK
Hasil evaluasi digunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:
a.       Atas dasar angka presentase peserta didik yang gagal dalam setiap pembelajaran. Guru dapat mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang bersangkutan dengan soal tes perlu dibicarakan lagi secara umum atau tidak.
b.      Atas dasar angka presentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan, guru dapat menilai dirinya sendiri mengenai kemampuannya dalam mengajar. Jika angka itu belum mencapai kriteria keberhasilan umpamanya, maka guru akan mencari sebabnya dan kemudian ia akan memikirkan perbaikan-perbaikan apa yang perlu diadakan agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara efisien dan efektif sehingga kriteria keberhasilan itu dapat tercapai.
c.       Dengan mengetahui presentase jawaban yang benar dari setiap peserta didik dalam tes secara keseluruhan, guru dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada setiap peserta didik sehingga guru mendapat bahan yang dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan apakah peserta didik perlu dapat bantuan atau pelayanan khusus dari guru untuk mengatasi kesulitan dalam proses belajar. (Rohani dan Ahmadi, 1991: 173).
Penggunaan Hasil Evaluasi Data hasil penilaian baik formatif maupun sumatif hendaklah dilaporkan agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
Mellaui laporan hasil penilaian semua pihak yang berkepentingan dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa, sekaligus dapat mengetahui keberhasilan pendidikan di sekolah, dan atas dasar itu pula pihak yang berwenang dapat menentukan langkah dan upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan proses dan hasil pendidikan.
Laporan data hasil penilaian bukan hanya mengenai prestasi atau hasil belajar saja melainkan juga mengenai kemajuan dan perembangan belajar siswa di sekolah, seperti motivasi belajar, disiplin, kesulitan belajar atau sikap siswa terhadap mata pelajaran. Oleh sebab itu guru perlu mencatat perkembangan dan kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan. Hasil belajar yang dicapai siswa hendaklah dilaporkan secara menyeluruh baik dalam bentuk skor maupun dalam bentuk nilai. Lebih jauh perlu juga dilakukan interprestasi terhadap nilai yang diperoleh siswa, misalnya untuk menentukan kedudukan siswa dalam kelompoknya, atau dibandingkan kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat diketahui tingkat keberhasilan siswa baik dilihat dari kelompoknya maupun dari tujuanyang harus dicapai. Data tentang perkembangan belajar siswa dapat dilaporkan dalam bentuk catatan khusus sebagai pelengkap data belajarnya. Catatan khusus itu berkenaan dengan aspek perilaku siswa seperti kehadiran, disiplin belajar, motivasi belajar dan kesulitan belajar. Data hasil penilaian dilaporkan pada semua staf sekolah, yaitu kepala sekolah, wali kelas, guru-guru. Kepada kepala sekolah dilaporkan tentang prestasi atau hasil belajar siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah, khususnya dalam PBM. Hasil belajar siswa disampaikan dalam bentuk yang ringkas, tapi jelas sehingga dpaat dengan mudah dipahami oleh kepala sekolah. Laporan hasil penilaian itu untuk wali kelas berupa nilai yang digunakan untuk mengisi raport. Oleh sebab itu hasil yang dilaporkan hendaklah mempertimbangkan hasil tes formatif dan sumatif termasuk catatan khusus yang dibuat oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa. Laporan tentang hasil belajar siswa juga perlu diberikan pada orang tua siswa. Hal ini dilakukan karena secara alamiah orang tua merupakan penanggung jawab utama terhadap pendidikan anaknya. Oleh sebab itu orang tua juga perlu mengetahui kemajuan belajar anaknya dari hari ke hari melalui laporan yang dibuat oleh guru.
Data yang penilaian hasil belajar juga perlu dilaporkan kepada soswa sendiri yang dikenal dalam bentuk raport. Dari raport yang diterima siswa maka ia akan dapat mengetahui hasil belajar yang telah dicapainya serta keunggilan dan kelemahan yang masih dimilikinya dalam penguasaan terhadap suatu mata pelajaran. Berdasarkan penjelasan terdahulu dapat disimpulkan bahwa data hasil penilaian proses belajar mengajar sangat bernafaat bagi guru, siswa dan kepala sekolah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang masih dimiliki dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Guru akan mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar, sehingga ia dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihannya. Sedangkan bagi siswa data penilaian itu dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan upaya dan motivasi belajar menjadi lebih baik lagi dan bai kepala sekolah dapat memikirkan upaya pembinaan bagi para guru dan siswa untuk menyempurnakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Load disqus comments

1 komentar: