Oleh Nova Suntia yusni
MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan
suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat
mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan
tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial anak agar dapat hidup
mandiri sebagai individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut
siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses
pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan
pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Secara khusus terkait metodologi pembelajaran, aspek ini terkait
dengan dua hal yang saling menonjol yaitu metode dan media pembelajaran. Media
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif.
Media dalam proses
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang
pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.Oleh
karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi
kualitas pembelajaran. Jika ditinjau dari perpektif komunikasi, pembelajaran
pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber
pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses
komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan
yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun
penulis buku dan produser media; salurannya adalah media pendidikan dan
penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata
"medium" yang secara harfiah
berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (asource) dengan
penerima pesan (a receiver. Banyak batasan yang diberikan orang tentang
media.Media pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk mempermudah
penyampaian materi.Pada anak usia dini media pembelajaran sangat penting karena
dalam penyampaian materi pada anak usia dini akan lebih cepat di tangkap dengan
adanya media pembelajaran tersebut. Materi yang perlu di masukan dalam media
pembelajaran anak usia dini adalah memberikan praktek pembuatan permainan edukatif
anak usia dini,karena anak usia dini erat hubungannya dengan bermain maka media
yang paling tepat untuk anak adalah melalui permainan. Sampai sekarang sudah
sering di berikan pembelajaran mengenai permainan edukatif tapi hanya sebatas
teori dan belum dapat di kembangkan sehingga kita memerlukan materi - materi
praktek dan lebih lanjut mengenai permainan - permainan edukatif yang menjadi
salah satu media pembelajaran yang efektif bagi anak usia dini
B. Manfaat Media Pembelajaran
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan
memanfaatkan media dalam
1. pembelajaran
yaitu:Pesan/informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas,
menarik,kongkrit dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka (verbalistis).
2. Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, dan daya indera. Misalnya objek yang terlalu besar dapat
digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. Kejadian atau
peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video,
dan lain-lain. Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram
dan lain-lain.
3. Meningkatkan sikap aktif siswa dalam belajar.
4. Menimbulkan kegairahan
dan motivasi dalam belajar.
5. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
6. Memungkinkan siswa
belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
7. Memberikan perangsang,
pengalaman dan persepsi yang sama bagi siswa.
Sementara itu Kemp dan Dayton (1985)
mengemukakan beberapa manfaat media yaitu:
1.
Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2.
Pembelajaran dapat lebih menarik
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu
pelakasanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran
dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan
7. Sikap
positif siswa terhadap materi pelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
8. Peranan
guru ke arah yang positif
C. Jenis Media Pendidikan
Keragaman dan jenis media yang dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran sangat banyak dan variatif oleh karena itu dalam
perkembangannya timbul usaha-usaha untuk mengelompokkan dan mengklasifikasi
media-media tersebut menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya. Para ahli
yang tercatat dalam proses pengkalifikasian tersebut antara lain:
Rudy Bretz, Duncan, Briggs, Gagne, Edling,
Schramm, Allen, dan lain-lain. Namun demikian dari beberapa pengelompokkan
media yang mereka lakukan belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi
atau taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, khususnya
untuk suatu sistem pembelajaran. Bahkan tampaknya memang tidak pernah akan ada
sistem pengelompokkan yang sahih dan berlaku umum. Berkaitan dengan hal
tersebut, dalam bahan ajar ini jenis media tersebut akan dibagi menjadi tiga
kelompok besar yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual. Di
bawah ini secara singkat diuraikan keterangan dari masing-masing jenis dan
karakteristik media pendidikan tersebut.
1. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat
dilihat. Jenis media visual ini nampaknya yang paling sering digunakan oleh
guru pada lembaga pendidikan anak usia dini untuk membantu menyampaikan isi
dari tema pendidikan yang sedang dipelajari. Media visual terdiri atas media yang
dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan
(non-projected visual). Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya
merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (disebut proyektor) di mana
gambar atau tulisan akan nampak pada layar (screen). Media proyeksi ini
bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya gambar diam (still pictures) dan
proyeksi gerak misalnya gambar bergerak (motionpictures). Alat proyeksi tersebut
membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai.
Jenis-jenis alat proyeksi yang biasa digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan
untuk anak usia dini antaranya: OHP (overhead projection) dan slaid
suara(soundslide).
Pada lembaga PAUD yang ada di daerah perkotaan
yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi ini tentu sangat
menguntungkan sebab pembelajaran bisa ditata lebih menarik perhatian
dibandingkan dengan media yang tidak diproyeksikan. Namun pada umumnya lembaga
PAUD di daerah-daerah tertentu, terutama di pedesaan, belum memungkinkan untuk
mengadakan media proyeksi ini masih dianggap sangat mahal harganya. Di samping
itudiperlukan juga kemampuankemampuan khusus yang memadai dari para guru untuk
menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut.
Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri
atas media gambar diam/mati, media
grafis, media model, dan media realia
a. Gambar diam atau gambar mati adalah
gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti fotografik,
misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada
kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam ini ada yang
sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu berupa sekumpulan
b. Media grafis adalah media pandang dua dimensi
(bukan fotografik) yang dirancang
secara khusus
untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur yang terdapat dalam media grafis ini adalah gambar
dan tulisan. Media ini dapat digunakan
untuk
mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang). Bila Anda akan
menggunakan media grafis ini Anda harus
memahami
dan mengerti arti simbol simbolnya, sehingga media ini akan lebih efektif untuk menyajikan isi tema kepada anak.
Karakteristik media ini yaitu sederhana, dapat menarik
perhatian, murah dan mudah disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis ini diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster,
kartun, dan komik.
c. Media model adalah media tiga dimensi yang
sering digunakan dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini, media ini merupakan
tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang
terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang
jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan
sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenismedia model diantaranya: model padat
(solid model), model penampang (cutaway model), model
susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama.
Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga
lebih kecil atau lebih besar dengan objek sesungguhnya.
d. Media realia merupakan alat bantu visual
dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct
experience) kepada anak. Realia ini merupakan model dan objek nyata dari
suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dsb.
2. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media
audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio dalam
kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnya untuk melatih
keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.
Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi
dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan apabila Anda akan
menggunakan media audio untuk anak usia dini
yaitu:
a. Media ini hanya akan mampu melayani secara
baik mereka yang sudah memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak. Sedangkan
kita mengetahui bahwa anak usia dini masih berpikir konkrit, oleh karena itu
penggunaan media audio bagi anak usia dini perlu dilakukan berbagai modifikasi
disesuaikan dengan kemampuan anak.
b. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang
lebih tinggi dibanding media lainnya, oleh karena itu jika akan menggunakan
media audio untuk anak usia dini dibutuhkan teknik-teknik tertentu yang sesuai
dengan kemampuan anak.
c. Karena sifatnya yang auditif, jika Anda ingin
memperoleh hasil belajar yang yang dicapai anak lebih optimal, diperlukan juga
pengalaman-pengalaman secara visual. Kontrol belajar bisa dilakukan melalui
penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
3. Media Audio-Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan
kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media
pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio-visual ini maka penyajian isi
tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu media inidalam batas-batas
tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini guru tidak
selalu berperan sebagai penyampai materi, karena penyajian materi bisa diganti
oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu
memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh dari media audio visual
ini di antaranya program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide
suara, dsb.
D. Pengadaan Media Pembelajaran
Pengadaan sumber belajar merupakan kelanjutan
dari langkah perencanaan. Langkah ini merupakan langkah guru atau pihak sekolah
mewujudkan perencanaan media pembelajaran yang telah dibuat. Sebaik apa pun
perencanaan media pembelajaran yang dibuat jika guru tidak diwujudkan dan
realisasikan dalam bentuk kegiatan selanjutnya yaitu pengadaan, maka
perencanaan tersebut hanya merupakan daftar keinginan atau dokumen tertulis
saja. Oleh sebab itu proses pengadaan menjadi sangat penting dilakukan sebagai proses
selanjutnya sehingga kegiatan pembelajaran akan ditunjang dengan ketersediaan berbagai
media pebelajaran.
1. Pembelian
Pembelian merupakan suatu kegiatan pengadaan
media pembelajaran melalui transaksi pembelian. Pengadaan media pembelajaran
melalui cara ini tentu berimplikasi pada dana atau biaya yang dibutuhkan.
Biasanya pihak sekolah atau lembaga penyelenggara PAUD telah memiliki rencana
anggaran untuk pembelian beberapa jenis media misalnya alat permainan untuk di
dalam ruangan kelas. Untuk melakukan pembelian guru harus berkoordinasi dan menyampaikan
rencana pembelian dan kebutuhannya itu kepada pimpinan lembaga pendidikan.Pada
saat menyampaikan permohonan pembelian kepada pimpinan lembaga pendidikan, guru
perlu menjelaskan jenis-jenis sumber belajar yang akan dibeli dan mengemukakan
alasan mengapa media pembelajaran tersebut perlu dibeli tentunya saja dengan
menyertakan hasil identifikasi kebutuhan media pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Oleh karena sekolah biasanya menghadapi keterbatasan dana, maka guru dituntut
mampu memilih dan menentukan media pembelajaran
apa saja yang harus lebih utama dibeliuntuk kepentingan pembelajaran anak.
Pemahaman guru terhadap media pembelajaran ini sangat penting mengingat guru
harus memperhatikan kesesuaian media dengan kebutuhan
perkembangan anak, ketepatan ukuran, warna dan
kerapihannya karena apabila tidak akurat maka tujuan yang hendak dicapai akan
meleset.
2. Hadiah / Sumbangan
Penambahan koleksi
sumber belajar dapat diperoleh dari hadiah, pemberian, hibahataupun sumbangan
dari berbagai pihak seperti instansi pemerintah, swasta ataupun perorangan.
Sumbangan atau bantuan yang diterima ada kalanya tanpa diminta terlebih dahulu,
namun ada juga yang dilakukan melalui permohonan dari pihak lembaga pendidikan.
Sumbangan biasanya diberikan oleh lembaga-lembaga tertentu yang memiliki kepedulian
terhadap penyelenggaraan pendidikan anak anak usia dini. Lembaga-lembaga seperti
itu pada saat ini sangat banyak baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Pengadaan sumber belajar
melalui hadiah/sumbangan menuntut guru untuk secara aktif mencari berbagai
informasi termasuk alamat lembaga atau institusi yang membuka peluang untuk
memberikan bantuan. Pada umumnya, tindak lanjut dari bentuk pengadaan seperti
ini adalah dalam bentuk jalinan kerjasama antara lembaga pemberi sumbangan
dengan
lembaga pendidikan penerima sumbangan.
3. Bekerjasama
Bekerja sendiri jauh
lebih berat daripada bekerja sama. Bekerjasama antar lembaga tertentu
menumbuhkan satu hasil yang lebih baik apabila kerjasama itu dilakukan secara terbuka,
profesional, dan saling menguntungkan (mutual benefits).Kerjasama ini
bisa dalam bentuk pinjam meminjam media pembelajaran yang dimilikio leh lembaga
yang berbeda. Jika di tingkat kecamatan memiliki media pembelajaran tertentu,
maka lembaga pendidikan dapat meminjamnya. Selain itu, jika media pembelajaran di
suatu lembaga PAUD lebih lengkap dapat dipinjamkan ke lembaga PAUD yang
lain.Kerjasama juga dapat terjadi antar lembaga misalnya antar lembaga PAUD
dengandinas-dinas terkait seperti dinas pertanian, dinas kesehatan, dan
lain-lain. Kerjasama dengan orang tua siswa juga sangat penting mengingat
banyak orang tua yang mempunyai potensi untuk membantu lembaga pendidikan dalam
berbagai bentuk. Apakah dalam bentuk materi atau dalam bentuk keahlian-keahlian
atau pengetahuan lebih yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan.
4. Membuat
Pengadaan media
pembelajaran dapat juga dilakukan melalui pembuatan yang dilakukan oleh guru.
Pembuatan sendiri oleh guru memiliki kelebihan dalam hal guru dapat menyesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Jika guru akan membuat media
pembelajaran secara mandiri maka terlebih dahulu guru harus menganalisis
program pembelajaran/kurikulum yang
digunakan sehingga media yang dibuat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
program. Berdasarkan hasil analisis tersebut guru mengembangkan
rancangan/desain media tersebut. Selanjutnya guru membuat media pembelajaran
tersebut sesuai rancangan yang telah dibuat. Jika memungkinkan sebelum
digunakan secara luas di lembaga pendidikan, terlebih dahulu dilakukan ujicoba terbatas
sehingga keandalan media tersebut teruji.
E. Penyimpanan dan Pemeliharaan Media
Pembelajaran
Menyimpan dan memelihara
media pembelajaran di lembaga PAUD baik yang ada di dalam ruangan maupun yang
ada di luar merupakan hal yang penting dilakukan oleh guru. Hal tersebut
dikarenakan penggunaan media pembelajaran tersebut tentu tidak hanya untuk satu
kali kegiatan belajar saja melainkan akan digunakan secara terus-menerus.
Selain itu intensitas penggunaan media pembelajaran oleh anak juga akan sangat
tinggi. Apalagi untuk media-media pembelajaran tertentu yang sangat disukai
oleh anak. Sehubungan dengan pentingnya fungsi penyimpanan dan pemeliharaan
ini, guru harus mengetahui jenis media pembelajaran yang perlu disimpan dan
dipelihara dengan baik. Cara anak meletakkan media pembelajaran di kelas tidak
terlepas dari pengawasan guru.Guru juga harus memantau bagaimana cara anak
memainkan media tersebut dan mengembalikan media tersebut pada tempatnya,
karena anak harus dibiasakan bertanggung jawab terhadap media pembelajaran yang
dimainkannya. Agar pemakaian dapat bertahan, maka cara penyimpanan dan cara
memeliharanya harus baik. Guru harus memperhatikan tingkat kelembaban ruang
penyimpanan media atau ruangan kelas karena tempat yang lembab dapat
menumbuhkan jamur dan merusak media pembelajaran. Dengan demikian perlu
dipersiapkan tempat khusus, seperti rak-rak untuk meletakkan barang, lemari
tertutup untuk menyimpan barang atau buku yang tidak digunakan sehari-hari.
Dalam pelaksanaan
penyimpanan/pemeliharaan sumber belajar yang menunjang
proses pembelajaran di lembaga PAUD hendaknya
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk media pembelajaran yang terdapat
diruang kelas, guru dapat melakukan bentukbentuk
perawatan dan penyimpanan sebagai berikut :
·
Alat-alat
seharusnya disimpan di tempat yang memenuhi syarat, tidak lembab, cukup ventilasi,
dan diatur rapi dalam lemari alat atau rak alat.
·
Dalam penyimpanan ini harus diperhatikan juga
jenis-jenis alat tersebut seperti buku dan kertas-kertas dalam lemari atau rak,
alat peraga lainnya disimpan di tingkat yang sesuai dan aman.
·
Pemeliharaan bahan dari kayu dilakukan secara
berkala dengan menyemprotkan obat anti serangga atau rayap, dimeni, dicat,
diplitur atau dipernis.
·
Pemeliharaan
bahan yang terbuat dari plastik dilakukan dengan melindunginya dari benda
panas, membersihkannya dengan alat pembersih yang lembut.
·
Khusus untuk boneka/pakaian dapat dicuci atau
diganti apabila sudah kusam atau lusuh.
·
Alat
yang terbuat dari kain ditempatkan dalam lemari tertutup, diberi kapur barus atau
kamper.
2. Adapun untuk alat yang terdapat di luar
ruangan kelas dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
·
Alat-alat
ditempatkan pada tempat yang bebas banjir dan apabila ada kerusakan segera
diperbaiki umpamanya ada bagian besi yang patah secepatnya dilas, bila catnya
terkelupas segera dimeni/dicat dan pemberian pelumas secara rutin.
·
Bak pasir hendaknya selalu bersih dari
kotoran-kotoran dan ditutup, pasirnya selalu ditambah apabila diperlukan.
·
Bak
air hendaknya diperhatikan kebersihannya.
·
Kereta dorong, otoped, mobil-mobilan harus
ditempatkan pada tempat yang bebas banjir dan selalu diberi pelumas.
F. Penggunaan dan Evaluasi Media
Pembelajaran
Alasan perlunya penggunaan media pembelajaran
secara optimal dalam pembelajaran adalah dikaitkan dengan tugas yang diemban
guru dalam kesehariannya yaitu menyajikan pesan, membimbing dan membina anak
untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitumengembangkan semua aspek perkembangan
anak dalam waktu yang telah ditetapkan dan relatif terbatas. Sementara itu
banyaknya media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru
terkadang luput dari perhatianya. Hal tersebut salah satu penyebabnya adalah
karena guru tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan teknis untuk menggunakan
media pembelajaran tersebut. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan wawasan
dalam menggunakan berbagai media pembelajaran. Dengan pengetahuannya itu, guru
akan memanfaatkan secara optimalmedia pembelajaran yang tersedia. Ia akan
menggunakannya sendiri secara kreatif sehingga kegiatan belajar anak dapat
berjalan dengan efektif. Menggunakan berbagi mediapembelajaran memang
membutuhkan keterampilan tertentu dan khusus. Berikut ini ada beberapa contoh
penggunaan beberapa media pembelajaran dan hal-hal yang harusdiperhatikan dalam
penggunaannya.
1. Media cetak
Buku mutlak digunakan oleh guru sebagai sumber
belajar. Beberapa kriteria yang sebaiknya menjadi dasar pertimbangan dalam
menggunakan buku adalah kriteria isi yang mencakup apakah isi buku ini relevan
dengan kurikulum/program yang berlaku, urutan isi buku, isi dan topik yang
disajikan pembahasannya mudah dipahami anak, kemampuan pengarang dan penerbit,
kebaruannya (currentness), dan lain-lain.
2. Benda sebenarnya
Sejalan dengan pembelajaran anak usia dini, guru
dapat menggunakan benda-benda sebenarnya sebagai media pembelajaran. Penggunaan
benda sebenarnya seperti pada saat guru menjelaskan tanaman misalnya bunga guru
harus dapat menggunakan secara tepat dan
memanfaatkan benda-benda tersebut agar sebuah indera anak terstimulasi
dengan baik misalnya saja anak dapat mengamati bunga yang sebenarnya, mencium
harum wangi bunga, menyentuh mahkotanya, daun dan tangkai bunga. Dengan
demikian anak lebih memahami melalui pengalaman nyata dan lebih menyenangkan.
3. Barang Bekas
Kreativitas guru dalam menggunakan barang bekas
menjadi media pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran. Contohnya botol
bekas minuman kaleng dapat dikemas menjadi kaleng suara dengan bantuan kerikil
untuk berlatih seni musik, melatih daya pendengaran, dan mengenalkan berbagai
bunyi-bunyian kepada anak.
4. Model
Guru dapat menggunakan model tiruan seperti
motor-motoran, mobil-mobilan, becak dan lain-lain untuk membantu memberikan
gambaran alat angkutan kepada anak. Model ini cukup efektif digunakan untuk
memberikan pengetahuan dan informasi pada anak mengenai objek-objek tertentu
yang ditampilkan dalam bentuk model ataun tiruan dari benda sebenarnya.
Dafrtar Pustaka
Hartati, sri.2010.Bahan Ajar Perencanaan
Pembelajaran TK. UNP
Sanjaya,wina.2008.perencanaan
dandesain sistem pembeljaran:jakarta
Majid, Abdul.
2008. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno, Hamzah B.
2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
0 komentar