Saturday, November 8, 2014

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME



Oleh Nova suntia yusni

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan, manusia memiliki rasionalitas berpikir untuk memecahkan masalahnya, baik berupa reaksi, aksi maupun keinginan (cita-cita). Pengertian masing-masing suatu kesimpulan sebagai belum final, valid, tidak mutlak dan lain sebagainya, memberi kebebasan untuk menganut atau menolak suatu aliran. Sikap demikian pra kondisi bagi perkembangan aliran-aliran filsafat, salah satunya adalah esensialisme


RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah di dalam makah ini adalah :
Esensialisme
Peranan sekolah
Peranan aliran esensialisme
Fungsi pemeliharaan kebudayaan

TUJUAN PENULISAN
a.       Untuk mengetahui aliran filsafat pendidikan esensialisme
b.      Untuk memenuhi tuga makalah kelompo IV dari mata kuliah filsafat pendidika.








BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Esensialisme    
Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia.
*      Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
*      Menurut esensialisme pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji ketangguhannya, dan kekuatannya sepanjang
*      Masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya / sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-angsur melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, di dalam telah teruji dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.

          Secara etimologi esensialisme berasal dari bahasa Inggiris yakni essential (inti atau pokok dari sesuatu), dan isme berarti aliran, mazhab atau paham
Menurut Brameld bahwa esensialisme ialah aliran yang lahir dari perkawinan dua aliran dalam filsafat yakni idealism dan realism.

1.     Pandangan Antilogi Esensialisme

Ontologi filsafat pendidikan idealisme menyatakan bahwa kenyataan dan kebenaran itu pada hakikatnya adalah ide-ide atau hal-hal yang berkualitas spiritual. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu ditinjau pada peserta didik adalah pemahaman sebagai makhluk spiritual dan mempunyai kehidupan yang bersifat teleologis dan idealistik. Pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik menjadi makhluk yang berkepribadian, bermoral, serta mencita-citakan segala hal yang serba baik dan bertaraf tinggi.
v  Sentesa ide idealisme ddan realisme tentang hakekat realita berarti esensialisme mengakui adanya realisme objek si sampimg konsep-konsep.
v  Aliran esensialisme di pengaruhi penemuan-penemuan ilme pengetahuan modren
v  Penafsiran spirituan atas sejarah.
v  Pahan makrokosmos dan mikrokosmos
Paham makrokosmos adalah keseluruah semetanya dalam suatu disain dan kesatuan menurut teori kosmologi. Paham mikrokosmos alah sebagian tunggal suatu fakta yang terpisah keseluruhan, baik tingkat umum probadi manusai maupun lembaga.       


2.     Pandangan Epistemologi Esensialisme

Aspek epistemologi yang perlu diperhatikan halam pendidikan adalah pengetahuan hendaknya bersifat ideal dan spiritual, yang dapat menuntun kehidupan manusia pada kehidupan yang lebih mulia. Pengetahuan semacam itu tidak semata-mata terikat kepada hal-hal yang bersifat fisik, tetapi mengutamakan yang bersifat spiritual. Sedangkan aspek aksiologi menempatkan nilai pada dataran yang bersifat tetap dan idealistik. Artinya, pendidik hendaknya tidak menjadikan peserta didik terombang-ambing oleh hal-hal yang bersifat relative atau temporer (Imam Barnadib, 2002). Ontologi dari filsafat pendidikan realisme bahwa pendidikan itu seyogyanya mengutamakan perhatian pada peserta didik seperti apa adanya, artinya utuh tanpa reduksi.
Dalam bidang epistemologi, bahwa pengetahuan adalah hasil yang dicapai oleh proses mana subjek dan objek mengadakan pendekatan. Dengan demikian hasilnya adalah perpaduan antara pengamatan, pemikiran, dan keseimpulan dari kemampuan manusia dalam menyerap objeknya. Oleh karena itu, epistemologi dalam filsafat pendidikan realisme adalah proses dan produk dari seberapa jauh pendidik dapat mempelajari secara ilmiah emperis mengenai peserta didiknya. Hasil-hasilnya akan digunakan sebagai dasar untuk menyelenggarakan pendidikan.
©      Konstaversi jasmaniah dan rohaniah peebedaan idealisme dan realisme.
©      Idelaisme alah manusai  mengetahui sesuatu hanya di dalam melakui ide, rohaniah sedangkan realisme adalah manusia mengetahui sesuatu realita di dalam jasmani dan rohani.


3.       Approach idealisme pada pengetauan.
©      Personalisme adalah manusai bahagia dan rasio tuhan yang maha sempurna.
©      Approach personalsme adalah manusai tidak mungkin mengetaui sesuatu hanya dengan kesadaran jiwa tampa adanya pengalaman.
©      Bagi hegel adalah mental tercemin pada hukum logika  (mikrokosmos) hukum alah (makrokosmos) hukum dealitika berfikir, hukum perkembangan sejarah dan kebudayaan manusai (teori dinamis)
Realisme adalah  menafsirkan manusai dalam rangka hukum alam. Cara menafsirkan manusai dalam realisme di bedakan atas :
v  Menurut teori associstionisme
Teoti ini membicarakan bahwa jiwa adalah pengindaraan dan pengamatan.
v  Menurut teori beavioristik.
Kehidupan menal tercermin  pada tingkah laku. Hukum beavioristik  adalah bahwa manusai di tentukan semata-mata oleh hukum. Hukum idealisme adalah bahwa manusia seluruhnya di tentukan oleh hukum-hukum rohani.
v  Menurut teori conectionisme
Semua makhluk hidup termasuk  manusia terbentuk tingkah lauknya oleh pola-pola hubungan anatara sirmulasi dan respon kurikulum sangat mengutamakan proses.

4.      Tipe  epsitimologis realisme

1)      Pandangan axiollogi

Teori menilai menurut idealisme.
Menyatakan bahwa hukum-hukum efesiensi adalah hukum kosmos, nila-nilai yang terkandung di dalamnya dalah ;
ü  Teori menilai idelaisme modren
ü  Teori sosial idealisme
ü  Teoti estetika
Teori menilai menurut realisme
Menyatak bahwa sumber-sumber pengalaman manusia  terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Teori ini melahirkan :
ü  Estetika derteminisme
ü  Teori sosial realisme
ü  Teori estetika realisme.



B.     Peranan sekolah
Menurut esensialisme sekolah berfungsi untuk warga negara supaya hidup sesuai dengan prinsip-prinsip dan lembaga-lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat.

C.     Peranan aliran esensialisme
Sebagai sako guru dalam kebudayaan modren
Sebagai pemeliharaan kebdayaan (warisan kebudayaan)
D.    Fungi pemeliharaan kebudayaan
Membina sikap jiwa  untuk menjunjung tinggi  dan menyesuaikan diri terhadap hukum-hukum dan kebenaran yang di temukan manusia alaram.
Hukum harus di pahami dalam konteks dan kebudayaan.



Idi Abdullah, Jalaluddin. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
Fadliyanur. Aliran Esensialisme. http://www.blogspot.com/05/2008
http://www.pak guru online pendidikan.net/buku tua pak guru dasar Kppd/htme//top.
http://one.indosskripsi.com / aliran-aliran pendidikan

Load disqus comments

0 komentar