Wednesday, March 26, 2014

“teori-teori pembangunan malthus dan mill”



BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
          Thomas Robert Malthus-nama yang selalu dikaitkan dengan teori terkenal Menurut Malthus pertambahan penduduk tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi, bahkan pertambahan penduduk dianggap sebagai akibat dari proses pembangunan. Proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya, malahan proses pembangunan ekonomi memerlukan berbagai usaha yang konsisten di pihak rakyat.Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan” suatu negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara.
            Sedangkan menurut Mill menganggap bahwa pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan modal.         Mill percaya pada teori kependudukan yang dikemukakan Malthus. Bedanya, dia lebih menekankan pada pengendalian penduduk melalui pembatasan kelahiran daripada sekedar melalui pengekangan moral.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut
1.      Jelaskan tentang Teori Pembanguan Malthus?
2.      Jelaskan tentang  Teori Mill?
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1.      Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah pengantar ekonomi pembangunan
2.      Untuk menambah wawasan tentang Teori –Teori Pembangunan
3.      Agar dapat mengimplementasikan materi  ini dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Teori Malthus Mengenai Pembangunan Ekonomi
TEORI
            Konsep Pembangunan.. Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya. Malahan proses pembangunan ekonomi memerlukan berbagai usaha yang konsisten di pihak rakyat, memberikan gambaran adanya gerakan menuju keadaan stasioner tetapi menekankan bahwa perekonomian mengalami kemerosotan beberapa kali sebelum mencapai tingkat tertinggi dari pembangunan. Jadi, menurut Malthus, proses pembangunan adalah suatu proses naik turunnya aktivitas ekonomi lebih dari pada sekedar lancar tidaknya aktivitas ekonomi.
            Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Pada bukunya Principles of Political Economy,  Malthus lebih realitas dalam  menganalisa pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi dibandingkan pada bukunya Essay of Population. Pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses pembangunan. Sebagaimana ditulis Malthus : “Pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan kesejahteraan yang sebanding.” Jika tingkat akumulasi modal meningkat, permintaan atas tenaga kerja juga meningkat. Kondisi demikian mendorong pertumbuhan penduduk.
            Peranan produksi dan distribusi. Maltus menganggap produksi dan distribusi sebagai dua unsur utama kesejahteraan. Jika keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar,ia akan dapat meningkatkan kesejahteraan suatu negara dalam waktu singkat.tetapi jika keduanya dijalankan secara terpisah atau dikombinasikan pada proporsi yang tidak benar maka akan diperlukan beberapa ribu tahun untuk meningkatkan kesejahteraan.Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi.Maltus mendefinisikan problem pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang menjelaskan perbedaan antara gross national product potential dan gross national product actual

Proses akumulasi modal.
Akumulasi modal merupakan faktor paling penting bagi pembangunan ekonomi. Maltus mengatakan, “peningkatan kesejahteraan yang mantap dan berkesinambungan tidak mungkin tercapai tanpa penambahan modal secara terus menerus. Sumber akumulasi modal adalah laba. Maltus mengatakan : “kekayaan suatu negara pada umumnya diciptakan oleh tabunagan yang disisihkan dari keuntungan yang meningkat,dan sama sekali karna pengurangan pengeluaran pada  barang-barang mewah dan barang-barang kesenangan.
Kekurangan permintaan efektif. Pandangan Malthus ini didasarkan pada merosotnya permintaan efektif dan pada penolakannya terhadap hukum pasar yang dikemukakan Say. Malthus tidak sependapat dengan Say yang mengatakan bahwa di dalam pasar tidak mungkin terjadi over produksi atau penawaran yang berlebihan. Menurutnya, tidak seluruhnya benar bahwa komoditi selalu dipertukarkan dengan komoditi.Stagnasi ekonomi. Maltus yakin penawaran buruh dalam jangka pendek sangat tidak elastis. Dia mengatakan “ karena sifat dasar penduduk, kebutuhan tambahan pekerja untuk memenuhi permintaan tertentu, tidak dengan segera tersedia di pasar, sampai selang waktu enam belas atau delapan belas tahun.” Tetapi persediaan modal dapat ditingkatkan lebih cepat dibanding pertambahan penduduk.
Langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan ekonomi.
1.      Pertumbuhan berimbang. Di dalam sistem Malthus, perekonomian dibagi menjadi sektor petanian dan sektor industri.
2.      Menaikkan permintaan efektif. Akan tetapi kemajuan teknologi saja tidak dapat mendorong pembangunan ekonomi, kecuali kalau permintaan efektif meningkat. Malthus menyarankan sejumlah langkah untuk menaikkan permintaan efektif :
a.       Dengan pendistribusian kesejahteraan dan pemilikan tanah secara lebih adil.
b.      Permintaan efektif dapat ditingkatkan dengan memperluas perdagangan internal dan eksternal. Perdagangan internal sebagaimana juga perdagangan eksternal akan meningkatkan keinginan, selera, dan hasrat, untuk mengkonsumsi yang secara mutlak perlu untuk menjaga harag pasar komoditi dan mencegah berkurangnya laba.
c.        Malthus menyarankan agar mempertahankan, “konsumen tidak produktif” untuk meningkatkan permintaan efektif. Konsumen tidak produktif adalah orang-orang yang tidak memproduksi barang material. Malthus menyarankan program pekerjaan umum untuk mengatasi pengangguran dan menaikkan permintaan efektif. Malthus menunjukkan bahwa “mempekerjakan si miskin pada proyek jalan dan pekerjaan umum serta kecenderungan di antara para tuan tanah dan orang-orang kaya untuk membangun, memperbaiki dan mempercantik daerah mereka serta mempekerjakan pekerja pria dan buruh-buruh kasar, merupakan sarana untuk mengobati penyakit yang timbul dari gangguan pada keseimbangan antara produksi dan konsumsi tersebut. Tetapi dia sendiri mencatat ada dua kelemahan pada langkah ini. Pertama, langkah ini dapat menghalangi tenaga kerja dari kemungkinan menyesuaikan diri secara berangsur-angsur terhadap permintaan yang berkurang. Dia berpendapat, hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan upah rendah kepada pekerja. Kedua, langkah tersebut memaksa peningkatan pajak guna membiayai pekerjaan umum yang dengan demikian akan mengurangi investasi swasta. Tetapi bagi Malthus kelemahan ini sebenarnya merupakan keuntungan pekerjaan umum karena hal itu tidak akan mempunyai kecenderungan mengurangi modal yang dipakai oleh tenaga kerja produktif.
Penilaian
           Keynes menyebut Robert Malthus sebagai “Ahli Ekonomi Cambridge” yang pertama. Sudah sepantasnya demikian, karena dia adalah pendahulu Keynes, bahkan juga mendahului Kalecki. Adalah Malthus yang menyangkal “Hukum Pasarnya” Say dan menekankan arti penting permintaan efektif. Dia menunjukkan beberapa faktor yang merintangi maupun yang meningkatkan pembangunan ekonomi. Khususnya, dia mengemukakan pentingnya kemajuan teknologi, pendistribusian kesejahteraan secara adil, perdagangan internal dan eksternal, program  pekerjaan umum, administrasi yang baik, kerja keras, dan pertumbuhan berimbang. Langkah-langkah ini dikenal sebagai bagian terpenting pertumbuhan ekonomi modern.
Disamping semua kebaikan itu, teori Malthus mempunyai kelemahan tertentu.
1.      Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal.
2.      Pandangan negatif terhadap akumulasi modal.
3.      Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung.
4.      Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan.
5.      Dasar tabungan bersisi satu.

Penerapannya Pada Negara Terbelakang
            Malthus adalah salah seorang perintis di bidang pembangunan ekonomi yang menulis dalam bukunya Principles of Political Economy mengenal kemiskinan dan keterbelakangan negara terbelakang pada waktu itu. Dia menulis mengenai keterbelakangan perekonomian negara seperti Spanyol, Hongaria, Turki, Irlandia dan hampir seluruh negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Karena itu, teori pembangunan ekonomi lebih banyak berkaitan dengan negara terbelakang pada saat ini dibanding teori penulis klasik lainnya.

2.2Teori Mill Mengenai Pembangunan Ekonomi
Teori
Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal. Sementara tanah, tenaga kerja adalah 2 faktor produksi  yang asli, modal adalah “persediaan yang dikumpulkan dari produk-produk tenga kerja sebelumnya”. Laju akumulasi modal merupakan fungsi dari bagian angkatan kerja yang dipekerjakan secara produktif. Konsumsi produktif adalah konsumsi untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan produktif masyarakat .
1.      Pengendalian pertumbuhan penduduk
Yang dimaksudkan dengan penduduk hanyalah golongan kelas pekerja. Karena itu mill mengkhawatirkan pertumbuhan jumlah tenaga kerja produktif yang bekerja atas dasar upah.
2.      Cadangan upah
Upah pada umumnya melebihi tingkat penghidupan minimum. Upah dibayarkan dari modal,upah  dapat naik karena peningkatan cadangan modal yang dipakai untuk mengupah tenaga kerja atau karena pengurangan jumlah tenaga kerja. Jika upah naik penawaran tenaga kerja naik.
3.      Laju akumulasi modal
Akumulasi modal tergantung pada
1)      jumlah dana yang dapat menghasilkan tabungan atau besarnya sisa hasil usaha dan
2)      kuatnya kecendrungan untuk menabung. Modal adalah hasil dari tabungan dan tabungan berasal dari penghematan konsumsi saat ini demi kepentingan konsumsi di masa datang.
4.      Tingkat laba
Tingkat laba cendrung akan menurun karena hasil yang semakin disektor pertanian dan bertambahnya penduduk berdasarkan laju Malthus. Akan tetapi kecendrungan menurunnya laba dapat di cegah dengan sejumlah faktor
(1) kerugian modal pada masa krisis,
(2) perbaikan teknik,
(3) perkembangan perdagangan luar negeri,
(4) pinjaman pemerintah untuk pengeluaran yang tidak produktif, dan terakhir,      (5) dengan mengekspor modal ke negara jajahan stn untuk memproduksi barang konsumsi guna negara asal.
5.      Keadaan stasioner
Keadaan stasioner alam keadaan akan segera terjadi paling lama beberapa tahun lagi dantidak lebih. Jadi dalam keadaan stasioner menurut mill baik penduduk maupun stok modal, beberapa tahun lagi dan tidak lebih, kehadirannya tertunda oleh faktor-faktor tersebut.
6.      Peranan pemerintah
Sebagai aturan umum setiap penyimpangan dari aturan itu, kecuali kalau diperlukan untuk kepentingan yang lebih besar berarti suatu kejahatan.
Penilaian
a.       Keadaan stasionerbukan suatu realitas
Mengarah pada perbaikan distribusi pendapatan, karenannya dia menyambut kedatangan itu.
b.      Pikiran yang salah mengenai cadangan upah
Cadangan modal dan upah di bayarkan dari modal sebagai uang muka.
c.       Teori malthus salah
Mill terlalu pesimis pada pertumbuhan penduduk dalam arti teori malthus,dan ternyata teori malthus salah.
d.        Hukum mengenai hasil yang semakin berkurang tidak berlaku.
e.         Laissez faire bukan suatu kebijakan praktis.


Penerapan Teori Mill pada Negara Berkembang.
Pandangan Mill mengenai akumulasi modal, hasil yang semakin berkurang, pertumbuhan penduduk, dan peranan terbatas pemerintah, dapat di terapkan di negara terbelakang.
Laju akumulasi modal dapat di tingkatkan dengan meningkatkan sisa hasil usaha dengan memperkuat kecendrungan menabung.




BAB III
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Menurut Malthus pertambahan penduduk tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi, bahkan pertambahan penduduk dianggap sebagai akibat dari proses pembangunan. Proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya, malahan proses pembangunan ekonomi memerlukan berbagai usaha yang konsisten di pihak rakyat.
            Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan” suatu negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara.Sedangkan menurut Mill menganggap bahwa pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan modal.  
            Mill percaya pada teori kependudukan yang dikemukakan Malthus. Bedanya, dia lebih menekankan pada pengendalian penduduk melalui pembatasan kelahiran daripada sekedar melalui pengekangan moral.
b.      Saran
Mengingat besarnya pengaruh pembangunan ekonomi bagi kehidupan ekonomi masyarakat, maka penulis berharap agar kita sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan yang nantinya akan menjadi pemimpin hendaknya memahami apa sebenarnya pembangunan ekonomi itu sendiri. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang membutuhkan.






DAFTAR PUSTAKA

Jhingan, M.L.2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : Rajawali Press.
http://suficinta.wordpress.com/2008/12/26/pemikiran-ekonomi-john-stuart-mill/
Load disqus comments

0 komentar