Wednesday, June 17, 2015

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIK


Oleh
                                                                  Nova suntia yusni


A.    Manusia Sebagai Makhluk Yang Perlu Bantuan
Dibandingkan dengan makhluk lain manusia dalam kehidupannya layak mirip hewan, dia makan, dia bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak, dan juga mempertahankan diri kalau ada bahaya, tapi dia mempunyai keahlian-keahlian khusus dan pola kehidupannya serta martabat manusia diatas hewan: dengan kesadaran akan kemungkinan dan kemampuan menggunakan lat sekaligus merupakanpermulaan manusia yang berbudaya dan kehidupan hewan
Perbedaan dalam struktur yang kecil saja dalam kehidupan manusia dapat berakibat yang jauh pada kemampuan dan kemungkinan manusia, karena manusia adalah makhluk yang aktif dan kreatif dalam kehidupan alam lingkunganya, kesadaran akan dirinya mencakup pula kesadaran akan kemampuan an ketidakmampuannya.
Manusia tampil dalam corak kehuidupan yang beragam. Itulah salah satu kehidupan manusia saat ini baik dalam status sosialnya, ekonomi, pandangan sikap tujuan, kebiasaan, prilaku,  pekerjaan dan pencarianya, dalam segala penampilan.
Kerena manusia tidak dilahirkan dala satu spesialisasi tertentu, berbeda dengan hewan, misalnya ikan dilahirkan denga kemamouan  berenang, burung dengan kemampuan terbang, dll.sedangkan kita manusia dilahirkan terlalu dini sebelum ia mendapatkan atau dipersiapkan dengan suatu spesialisasi tertentu, sebelum ia menolong dirinya sendiri ia telah terlanjur di lahirkan akibatnya :

·         Setelah  dewasa manusia menunjukan keragaman dalam memenuhi kebutuhan primer makanan, lindungan, pergaulan, bahasa yang digunkan, cara mempertahankan diri dan tantangan lingkungan dan sebagainya.
·         Kerena saat dilahirkan manusia tidak memiliki spesialisasi tertentu maka spesialisasi itu diperolehnya setelah dia lahir..
Memang manusia dilahirkan demikian yang belum dapat menolong dirinya sendiri, juga dala hal yanng  vital bagi kelangsungan hidupnya, oleh kerena itu pada saat tersebut dan masih lama setelah itu masih perlu dibantu, denga kata lain pada saat manusia berada dalam keadaan perlu bantuan dari fihak lain, dan tampa bantuan tersebut mustahil manusia melangsunga hidupnya.
B.     Dunia Manusia Sebagai Dunia Terbuka
Proses saling mengisi dan membimbing tidak dirasak sebagai suatu yang rumit dan sulit, orang tua merasa bertanggung jawab, kasih sayang dan kepercayaan untuk memberian bantuan kepadanay dalam rangaka memungkinkan kelangsunga kehidupanya, karena anak itu dalah anaknya, sedangakan anak merasa wajar perlu bantuannya dipenuhi oleh oranga tuanya.
Dalam proses inilah dia menentukan kepribadian eksistensinya, arah hidup, corak, arah dan tujuan hidupnya karena baginya tidak disodorkan alam siap pakai ( readi to wear ). Untuk memenuhi kebutuhan teori retardasi dan blok membatasi perbedaan manusia denga hewan :
·         Inisiatif dan daya kreasi manusia
·         Kemampuan manusia untuk merealisasikan kehidupannya.
·         Kesadran amnusia akan lingkungan.
·         Keterarahan kehidupan manusia kepada lingkungannya.
·         Kesadarab dan tugas manusia dalam lingkunga hidupnya.

Bagi manusia lingkungan tidak sekedar “umbgebung”atau yang melingkunginya melainkan mengundangnya  untuk mengolah dan mengharapkannnya serta sebagai lapangan pekerja aan.
 Mengenai perbuatan manusia dengan lingkungannya terdapat (2) dua  pandangan ekstrim yang saling berlawanan :
1.      Pandangan LEIBNIZ Teori Monade
 Yang memandang pribadi aktif dan dalam,tanpa mendapat pengaruh dari luar.sehingaa manusia merupakan penyebab,bukan akibat dan lingkungannya .
2.      pandangan epifenomenalis
Yang menganggap pribadi hanyalah efek atau akibat dan sistem perserapan yang tidak berdaya sama sekali .kalau pandangan itu tidak dapat diterima karena manusia sekaligus sebagai akibat dan penyebab ,causa maupun efek pasif maupun aktif terhadap lingkungannya .ia mampu untuk memilih dan bennisiatif , akan tetapi juga eksistensinya tidak dapat dilepaskan dan lingkungannya (brightman).
Beberapa pendapat para ahli tentang manusia yaitu  :
 Manusia bukan benda . manusia adalah dialog ,sehingga ia selalu ada dalam pertautan dengan lingkungannya dan kita hanya dapat  menemukannya dalam keadaan seutuhnya manakala ia berada dalam situasinya . akan tetapi sebalik nya , setiap pelukisan situasi kongkrit selalu menunjuk kepada orang yang menguhuninya (v. D.  Berg 1954)
Dunia manusia tidak merupakan sesuatu yang selesai , melainkan yang harus digarapnya . manusia menghayati dunianya sebagai suatu penugasan (vloemans )
Manusia mendunia dalam dunianya manusia bukan makhluk yang polos . manusia adalah makhluk yang terarah . terarah pada lingkungan . terarah pada tuhan  , kepada benda benda sekitar , kepada sesama manusia ,kepada dirinya sendiri ,kepada dunia dan dunia tiadalah tertutup baginya .(drijarkara).
C.    Manusia Sebagai Makhluk Yang Dapat dan Perlu di Didik
Rumusan langeveld lebih dekat pada sasarannya manusia sebagai “animal education”manusia hewan yang  perlu dididik ,agar ia dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri .
dan “animal educabile” bahwa manusia itu adalah hewan yang dapat dididik  :
1.      manusia dapat dididik
Yang menjadi objek kegiatan tidak begitu saja mau menerima apa yang dididikkan kepadanya.suatu kegiatan yang keberhasilannya tercapai tidak semata-mata karena kegiatan itu sendiri, melainkan dengan kerjasama dengan objek keigatan itu . suatu kegiatan yang bahkan arah dan tujuannnya turut ditentukan oleh objek kegiatan itu. Pendidik dan anak didik saling mengisi dan mengimbangi . pendidikan adalah pemberian bantuan pada anak dalam rangka mencapai kedewasaannya.
1. Bahwa yang dibantu bukan tidak bisa apa-apa.                                                                                                           2. Bahwa pencapaian kemandirian harus di mulai dengan menerima realita .
Selanjutnya lungeveld menjelaskan  :
·         Manusia adlah makhluk sosial, dia harus bergaul denga sesama manusia.
·         Manusia mempunyai eksistensinya sendiri.
·         Manusia bersusila dan bermoral untuk mengarahkan perbuatanya.
·         Manusia unik tidak ada identik dengan yang lainya.
2.      manusia sebagia makhluk yang perlu dididik.
Pengajaran dan latihan saja belumcukup membuat bertindak susila untuk itu perlu pendirian karena:
·         Manusia tidak dilahirkan secara dewasadan dia tidak dapat bertindak secara mandiri dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.
·         Kemampuan u tuk hidup tidak cukup untuk memperkaya pada instingnya saja yaiyu pebuatan dalam dirinya.
·         Tidak mengikuti dorongan-dorongan nafsu saja yang tidak selaras dengan marthabat manusiawi.
D.    Batas- Batas Pendidikan
Sekarang  batas kemungkinan di didik berdasarkan dua hal :
·         Ada hal alami yang dibawa anak sejak lahir yaitu bakat dan jenis kelamin
·         Ada ajar yaitu pengaruh orang  sekitar.
·         Ada dasar dan ajar yang bergabung keduanya.
Load disqus comments

0 komentar