Sunday, November 9, 2014

LANDASAN DAN AZAS-AZAS PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN



Oleh Resti Sanggraini

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Agar pendidikan berhasil mewujudkan visi, misi, dan tujuannya sebagainya yang telah diwariskan secara efektif dan efisien sesuai jenis dan jenjang pendidikan, maka dalam pengelenggaraan pendidikan dan pembelajaran baik di sekolah, pendidikan di keluarga maupun pendidikan di masyarakat perlu memperhatikan landasan sebagai dasar dalam melaksanakan aktivitas pendidikan dan pembelajaran. Landasan pendidikan dan pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai dasar bertumpu atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijkakan dan praktek pendidikan.

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan tauhi,hokum. filosofis, sosiologis, kultural, dan azaz – azaz pendidikan. yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah makalah ini :
1.      Apa yang dimaksud dengan landasan tauhid. ?
2.      Apa yang dimaksud dengan landasan hukum.?
3.      Apa yang dimaksud dengan  landasan  psikologis .?
4.      Apa yang dimaksud ldengan landasan  filosofis .?
5.      Apa yang di maksud dengan landasan cultural. ?
6.      Apa yang dimaksud dengan landasan
7.      Apa yang dimaksud  dengan ilmiah dan teknologi.?
8.      Pengertian azaz –azaz pendidikan ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan  penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui :
1.      Menjelaskan pengertian landasan- landasan pendidikan  ?
2.      Mendeskripsikan apa saja yang ada dalam landasan pendidikan ?
3.      Menjelaskan apa saja azaz-azaz pendidikan ?

D.    Manfaat Penulisan
 Manfaat  yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar calon pendidik dapat menerapkan landasan yang benar dan tepat dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi calon guru yang kreatif sehingga para siswa mampu bersaing daam masyarakat global.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Landasan pendidikan
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan . Penting karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.
B.     Landasan Tauhid / Spritual Keagamaan 
Landasan ini merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran bagi anak didik . landasan tauhid dan spritual keagamaan ini menyangkut dengan hakikat manusia sebagai makluk ciptaan tuhan. Oleh karena itu , pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus mengacu pada pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai- nilai akidah dan spiritual keagamaan yang menurut ajaran islam.

C.     Landasan Sosiolagis
a.       Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:
1.     Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

2.     hubungan kemanusiaan.
3.     Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4.     Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

b.      Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuh kembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah,  maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat:
                           1.  kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat
2.  kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat,
3.  negara melindungi warga negaranya, dan
4.  selaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban.
D.    Landasan Hukum / Legalistik
Landasan Politik, politik sebagai cita-cita yang harus diperjuangkan melalui pendidikan, dimaksudkan agar tujuan  atau cita-cita suatu bangsa dapat tercapai.
E.     Landasan psikologis / ilmiah
a.        Pengertian Landasan Filosofis

Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

b.      Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis

Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

F.      Landasan Filososfis

a.          Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini


adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
a.       ­Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik atau bahan ajar esensial.
b.      Perenialisme
Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
c.        Pragmatisme dan Progresifme
Prakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
d.       Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
b.      Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.
G.     Landasan Kultural

Pendidikan selalu terkait dengan manusia, sedang setiap manusia selalu menjadi anggota masyarakat dan pendukung kebudayaan tertentu. Oleh karena itu, dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989  Pasal 1 Ayat 2 ditegaskan bahwa yang

dimaksudkan dengan Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/dikembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara informal maupun secara formal. Sebaliknya bentuk, ciri-ciri dan pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan oleh kebudayaan masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung. Dimaksudkan dengan kebudayaan adalah hasil cipta dan karya manusia berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan teknologi yang dipelajari.
a.        Pengertian tentang Landasan Kultural
Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Kebudayaan dalam arti luas tersebut dapat berwujud :
1)  Ideal seperti ide, gagasan, nilai, dan sebagainya.
2)  Kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3)  Fisik yakni benda hasil karya manusia.
Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan melalui pendidikan. Baik kebudayaan yang berwujud ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapat diwujudkan melalui proses pendidikan.


Sebagai contoh dalam penggunaan bahasa, setiap masyarakat dapat dikatakan mengajarkan kepada anak-anak untuk mengatakan sesuatu, kapan hal itu dapat dikatakan, bagaimana mengatakannya, dan kepada siapa mengatakannya. Oleh sebab itu, anak-anak harus diajarkan pola pola tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Dengan kata lain, fungsi pokok setiap sisitem pendidikan adalah untuk mengajarkan anak-anak pola-pola tingkah laku yang essensial tersebut.
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b.      Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.


H.     Landasan Ilmiah dan Teknologis
a.       Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.

b.      Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
      Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar seyogyanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat
I.       Azaz-Asaz Pokok Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan

pendidikan itu. Diantara  asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.
1.      Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.

Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
1.       Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
2.       Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
3.      Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

2.      Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
a.       Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
b.      Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3.       Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).





BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam pendidikan. karena dalam  pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.
Landasan pendidikan adalah dasar atau titik tumpu dalam penentuan kebijakan dan praktik pendidikan ataupun  pertimbangan yang di gunakan dalam pengelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran tentang bagaimana layaknya pendidikan di selenggarakan. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia antara lain berlandaskan pada filosofis, sosiologis, cultural psikologis, iptek dan legalistic.  Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.


B.     SARAN

Dengan mempelajari dan menguasai landasan pendidikan dan pembelajaran dengan baik di harapkan mampu menjadi calon guru yang baik, artinya .dengan penerapan landasan yang benar dan tepat dalam kegiatan pembelajaran anda dapat menadi guru yang kreatif dan tidak sekedar meniru cara orang lain yang di anggap ideal. Akan tetapi diharapkan mampu mengelenggarakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan tuntutan berbagai landasan dan azaz pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

FIP UNP dan FORUM HEDS-JICA. 2006. Pedagogik. Padang
M. Ngalim Purwanto.1995. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Tim Pembina mata kuliah pengantar pendidikan. 2008. Pengantar Pendidikan. Padang : Sukabina Press




Load disqus comments

0 komentar