Oleh
Nova Suntia Yusni
A. RUANG LINGKUP FILSAFAT
Filsafat
merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup ilmu-ilmu khusus.Dalam
perkembangannya ilmu-ilmu khusus itu memisahkan diri dari induknya yakni
filsafat.
Dalam
sejarah ilmu,ilmu khusus yang pertama kali memisahkan diri dari filsafat adalah
matematika yaitu pada zaman Renaissance
(abad XVI.M) yang kemudian diikuti oleh
ilmu-ilmu lainnya.
Filsafat
sebagai induk ilmu-ilmu lainnya masih terasa pengaruhnya.Setelah ilmu filsafat
ditinggalkan oleh ilmu-ilmu lainnya,ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup
dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak
terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.
Ruang
lingkup fisafat adalah segala sesuatu lapangan pemikiran manusia yang amat luas
(komprehensif).Segala sesuatu yang
mungkin ada dan benar-benar ada (nyata),baik
material konkrit maupun material abstrak (tidak
terlihat).Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas.(Noor Syam,1988:22).SS
- Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
- Tentang ada dan tidak ada.
- Tentang alam, dunia dan seisinya.
- Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
- Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
- Tuhan tidak dikecualikan.
B. METODE
Dalam pembimbing filsafat dapat dilakukan dengan berbagai metode,antara lain :
Dalam pembimbing filsafat dapat dilakukan dengan berbagai metode,antara lain :
·
Metode Historis (sejarah)
Metode
ini baik karena pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti.Akan tetapi harus agak
panjang dan untuk permulaannya biasanya menimbulkan kesalahfahaman.
·
Metode Ikhtisar
Metode
ini membentangkan soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan
jawaban-jawaban yang telah dibuatkan oleh para ahli filsafat.
·
Metode Sistematis
Mulai
berfilsafat sendiri dan mencari arti dan maksud dari kodrat manusia,yaitu
bagaimana manusia karena kodratnya terdorong akan penyelidikan-penyelidikan
yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya.
·
Metode Kombinasi V
Metode
ini adalah kombinasi dan cara-cara tersebut yaitu sistematis,tetapi tidak lepas
dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi
setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya.
·
Contemplative
(perenungan)
Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu,
tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup,
kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang
sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu
sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam
kesendirian atau kapan dan dimanapun.
·
Speculative
Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui
perenungan dengan pikiran yang tenang kritis, pikiran umum cenderung
menganlisis, mengubungkan antara masalah berulang-ulang sampai pada tujuan.
·
Deductive
Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat
berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode
agar saling komplimentasi, selain melengkapi.
C. PEMBAGIAN FILSAFAT
Berikut
pembagian filsafat menurut para ahli :
o
Prof.Alburey Castel
- Membagi filsafat atas lima yaitu :
- Theological problem
- Methaphisical problem
- Epistecal problem
- Political problem
- Historical problem
o
DR MJ. Langeveld
1.
Membagi filsafat atas tiga lingkungan
masalah :
2.
Lingkungan masalah keadaan
3.
Lingkungan masalah pengetahuan
4.
Lingkungan masalah nilai
o
H.De Vos
Menggolongkan
filsafat sebagai berikut :
1.
Metafisika
2.
Logika
3.
Ajaran Ilmu Pengetahuan
4.
Filsafat Alam
5. Filsafat
Kebudayaan
6. Filsafat
Sejarah
7. Filsafat
Etika
8. Aestetika
9. Antropologi
o
Ir.Richard H. Pophin dan Dr.Avrum
Astroll
Membagi
menjadi tujuh bagian yaitu :
1.
Section I Ethius
2.
Section II Political philosophy
3.
Section III Methaphysics
4.
Section IV Philosopy of Religion
5.
Section V Theory of Knowledge
6.
Section VI Logics
7.
Section VII Kontemporary Philosopy
o
Pembagian filsafat menurut bagan
deduktif
- Pengetahuan adalah kesadaran akan hal sesuatu, kesadaran akan diri kita sendiri.
- Pengakuan bahwa aku ini ada. Karena andaikata aku tak ada bagaimanakah aku dapat berdiri di alun-alun dan sadar akan diriku sendiri.
- Pengakuan bahwa kodrat saya adalah sadar akan diriku sendiri, mengerti akan diriku sendiri, ini adalah aspek rohani. Tetapi berdiri di suatu tempat adalah aspek jasmani.
- Pengakuan dunia yang ku injak itu yaitu di alun-alun.
- Penilaian perbuatan ini, artinya dalam kenyataan setiap perbuatan itu apakah baik atau tidak baik, sesuai dengan kodrat saya atau tidak sesuai dengan kodrat saya.
- Dan mengenai perbuatan ini saya yakin harus memberikan pertanggungjawaban terhadap suara batin saya sebagai suatu kekuasaan yang berada di dalam maupun di atas yang akhirnya terhadap Tuhan.
Dalam eksistensinya yang baru filsafat mempunyai beberapa
bagian atau cabang yaitu :






D.
Beda
Filsafat dengan Ilmu dan Agama
Filsafat
adalah pengetahuan tentang sesuatu yang non empiric dan non ekspenimental
diperoleh manusia melalui usahanya dengan pikiran yang mendalam.
Ilmu
adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu kenyataan yang tersusun sistematis
dan usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan,pengamatan dan percobaan.
Agama
adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai hal
kehidupan manusia dan lingkungannya.
Disamping
itu terdapat pula titik perbedaan sebagai berikut :
·
Sumber kebenaran
Filsafat
dan ilmu bersumber dari manusia itu sendiri,sedangkan agama bersumber dari
Allah.
·
Pendekatan (approach) kebenaran
Filsafat
dengan jalan perenungan,ilmu dengan jalan riset dan percobaan,sedangkan agama
dengan jalan mengacu kepada wahyu Allah.
·
Sifat kebenaran
Filsafata
bersifat spekulatif,ilmu bersifat positif,dan agama bersifat mutlak.
·
Tujuan
Tujuan
filsafat adalah keseimbangan kepada ilmu pengetahuan yang bijaksana dengan
hasil kedamaian.Tujuan ilmu bersifat teoritis,sedangkan tujuan agama adalah
kedamaian,keharmonisan,kebahagiaan, dan keselamatan di akhirat.
Secara umum perbedaan antara filsafat dengan ilmu yaitu :
- Ilmu berhubungan dengan lapangan yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif tentang sesuatu.
- Ilmu menggunakan pendekatan analitis dan deskriptif, sedangkan filsafat sintesis dan sinopsis, berhubungan dengan sifat-sifat dan kualitas alam dan hidup secara keseluruhan.
- Ilmu menganalisis keseluruhan menjadi bagian-bagian, dari organisme menjadi organ-organ, filsafat mencoba membedakan sesuatu dalam bentuk sintesis yang menjelaskan dan mencari makna sesuatu secara keseluruhan.
- Ilmu menghilangkan faktor-faktor pribadi yang subyektif sedangkan filsafat tertarik kepada personalitas, nilai-nilai dan semua pengalaman.
- Ilmu tertarik kepada hakikat sesuatu sebagaimana adanya, sedangkan filsafat hanya tertarik kepada bagian-bagian yang nyata, melainkan juga kepada kemungkinan-kemungkinan yang ideal dari suatu benda, nilai dan maknanya.
- Ilmu meneliti alam, mengontrol proses alam sedangkan tugas filsafat mengadakan kritik, menilai dan mengkoordinasikan tujuan.
- Ilmu lebih menekankan pada deskripsi hukum-hukum fenomenal dan hubungan kausal. Filsafat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan “why” dan “how”.
0 komentar