Friday, May 31, 2013

LINGKUNGAN PENDIDIKAN



Daftar isi
       3.     Lingkungan masyarakat 9



BAB I

PENDAHULUAN


            Lingkungan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan.
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah, dan masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut wama dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi muda.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal.


Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan tentang :
a.       Apa itu Pengertian Pendidikan ?
b.      Apa itu Pendidikan Lingkungan ?
c.       Apa Fungsi Lingkungan pendidikan ?
d.      Apa Jenis-jenis lingkungan ?
e.       Apa Pengaruh timbal  balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a.       Untuk mengetahui apa itu pendidikan.
b.      Untuk mengetahui apa itu lingkungan pendidikan.
c.       Untuk mengetahui Fungsi Lingkungan pendidikan.
d.      Untuk mengetahui jenis-jenispendidikan.
e.       Untuk mengetahui Pengaruh timbal  balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik



BAB II

PEMBAHASAN


Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapanpun di dunia terdapat pendidikan. pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
1.      langeveld
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri
2.      John Dewey
Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
3.      Ki Hajar Dewantara
Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
4.      UU No. 2 Tahun 1989
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda,daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Lingkungan (envirement) meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita. Jadi lingkungan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Segala sesuatu yang mempengaruhi itu mungkin berasal dari dalam diri individu (internal environment), dan mungkin pula berasal dari luar diri individu (external environment). Indivividu dalam hal ini dapat berbentuk orang atau lembaga. Lingkungan bagi seseorang sebagai individu adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dirinya (fisik dan psikis ) dan sesuatu yang berada diluar dirinya seperti alam fisika (non manusia ) dan manusia.   
lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Fungsi suatu lingkungan tergantung pada jenis lingkungan tersebut. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan berfungsi antara lain sebagai :
1.      pusat pendidikan formal,
2.      pusat kebudayaan,
3.      lembaga sosial.



              Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah dipahami karena beberapa alasan berikut ini :
a.       Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak.
b.      Sebagian besar  waktu anak berada  di lingkungan keluarga.
c.       Karakteristik hubungan orang tua,  anak berbeda  dari hubungan anak dengan pihak -pihak lainnya (guru, teman, dan sebagainya).
d.      Interaksi kehidupan orang tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya dan tidak dibuat-buat.

Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang-undang sistem Pendidikan Nasional  No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam pasal 10 Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai-nilai moral dan keterampilan, kepada anak.  Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai-nilai, prilaku-prilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.

              Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi lembaga pendidikan keluarga sebagai berikut :
a.       Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya.
b.      Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
c.       Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral,  keteladanan orang tua dalam bertutur kata dan berprilaku sehari-hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk manusia susila.
d.      Di dalam  keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera.
e.       Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
f.       Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri, maka keluarga lebih cenderung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.

            Seifert & Hoffnung, 1991, menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
a.       Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model bagi anak-anaknya.
b.      Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments), yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran terhadap prilaku-prilakunya yang positif dan memberi hukuman terhadap prilakunya yang tidak di inginkan.
c.       Perintah langsung (direct instruction) memberi perintah secara sederhana seperti “jangan  malas belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan  dan sebagainya.
d.      Menyatakan peraturan-peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan umum yang berlaku dirumah walaupun secara tidak tertulis.
e.       Nalar (reasoning), cara yang di gunakan orang tua untuk mempengaruhi anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar.
f.       Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang. Orang tua dapat mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan-bahan dan dengan suasana. 

            Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak akan pendidikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan.
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar dengan organisasi yang  tersusun rapi, berjenjang dan berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional , maka pendidikan nasional harus berfungsi:
o   Sekolah harus mampu  menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu melalui pembekalan semua bidang studi.
o   Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan sikap sosial, gotong royong, toleransi dan demokrasi dan sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk sosial.
o   Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
o   Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan toleran.
o   Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara.
o   Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses pendidikan.

3.      Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni :
a.       Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembagakan maupun yang tidak di lembagakan.
b.      Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c.       Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.

Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat peran yang telah disumbangkan dalam  rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu berupa membantu penyelenggaraan  pendidikan, membantu  pengadaan tenaga, biaya, prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan profesi baik langsung maupun tidak.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a.       Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan sebagainya.
b.      Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio, dan televisi  dan sebagainya.
c.       Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren, pengajian,  pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah minggu dan sebagainya.
d.      Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melalui bengkel seni, teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
e.       Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya. 


Tumbuh kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan peranan tripusat pendidikan itulah yang menentukan baik secara sendiri-sendiri  maupun bersama-sama. Terutama melakukan kegiatan pendidikan dalam bentuk membimbing, mengajar dan melatih dalam suasana belajar dan proses pembelajaran. Peranan ketiga tripusat pendidikan itu bervariasi, meskipun ketiganya melakukan tiga kegiatan pokok pendidikan tersebut.
Kaitan antara tripusat pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan jati diri yang mantap, penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan di lukiskan pada bagan berikut.














Right Arrow: SEKOLAH

Left Arrow: MASYARAKAT





Up Arrow: KELUARGA
 












           
            Bagan tersebut melukiskan bahwa setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan yakni;
1.      Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
2.      Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
3.      Pelatihan dalam upaya pemahiran ketrampilan.
Setiap pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap  perkembangan peserta didik, keserasian antara kontribusi itu ,serta kerja sama yang erat dan harmonis antara tripusat tersebut. Berbagai upaya di lakukan agar program-program pendidikan dari setiap pusat pendidikan. Saling mendukung dan memperkuatkan antara satu dan yang lainnya.
Dilingkungan keluarga telah di upaya kan berbagai hal seperti perbaikan gizi, permainan edukatif, penyuluhan orang tua dan sebagainya, yang dapat menjadi landasan pengembangan selanjutnya disekolah dan masyarakat. Dilingkungan sekolah di upayakan berbagai hal seperti adanya organisasi orang tua siswa, kunjungan rumah oleh personal sekolah dan sebagainya. Selanjutnya juga sekolah mengupayakan agar program yang erat kaitannya dengan masyarakat sekitarnya (siswa kemasyarakat ,narasumber dari masyarakat ,sekolah dan sebagainya).
Akhirnya lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan atau program yang menunjang/melengkapi program keluarga dan sekolah. Dengan kontribusi tripusat pendidikan yang saling memperkuat dan melengkapi itu akan memberi peluang mewujudkan sumber manusia terdidik yang bermutu. Kerja sama seperti ini dituangkan dalam UUSPN No.20 tahun 2003 yang berbunyi “komite sekolah/madrasah,adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.


PENUTUP

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Lingkungan adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi individu, baik yang berasal dari dalam diri individu (interval environment) maupun yang berasal dari luar diri individu (external individu).
Sekolah adalah lingkungan pendidikan yang memberikan arahan dan disinilah kita mendapatkan pengajaran yang lebih efektif  karena disekolah ada guru yang akan mengajarkan kita tentang pendidikan.
            Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama dalam pendidikan. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan berfungsi (kedalam) antara lain memberikan pendidikan yang mendasar (pondasi) dan masih bersifat umum kepada anak-anaknya. Fungsi keluar membantu sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan formal/nonformal.
            Masyarakat sebagai lembaga pendidikan nonformal antara lain berfungsi membantu sekolah dan keluarga. Dengan demikian dapat kita simpulkan untuk kesempurnaan pendidikan ketiga lingkungan pendidikan tersebut (keluarga sekolah dan masyarakat) harus saling bekerja sama.
            Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal (sekolah) baiknya untuk mempertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.


Depdikbud; 1982/1983 ;materi dasar  pendidikan program Akta Mengajar V, (Buku II A),Jakarta PPIPT Depdikbud
Idris,Z Jamal, L, 1987 ; Dasar-dasar Pendidikan
            Bandung, Angkasa.
Tirta Rahardja, Umar la Sulo, 1994, Pengantar Pendidikan
            Jakarta,P3MTK
Bahan ajar tim bina mata kuliah Pengantar Pendidikan



Load disqus comments

0 komentar